Masalah cita, ci*ta dan harapan...
Pasca menyimak sekelumit kisah dari seorang kawan... timbul pertanyaan yang 'sama' lagi dalam pikir.
Masalah yang sangat sensitif....... 'rejeki, jodoh, kematian'
sudah ada garisannya sendiri
Sudah terdokumentasi di lauh mahfudz
dan hidup ini adalah penantian...
Mau dihadapkan seperti apa?
Mau dikejar2 seperti apa?
Mau ditangisi seperti apa?
yg namanya 'Garisan' itu seperti mengukir di atas batu, bukan mengukir di atas air.
Jadi dengan melonggarkan akal untuk selalu dapat berpikir sehat, maka hidup akan nyaman dan tak terbebani dengan hal-hal semacam itu.
Tapi pada kenyataannya? susah bagi seorang manusia biasa untuk dapat selalu melonggarkan akalnya dan menjalani hidup ini dengan santai, jika dihadapkan dengan masalah semacam ini.
Satu-satunya jalan menurut kitab yang diwariskan ke aq dan cucu-cucuku sih dengan berdoa, memohon jalan keluar kepada Sang Pemilik Jalan Keluar. Jalan keluar diberikan dengan berbagai macam cara dan waktu. Semoga aq yang bodoh ini bisa menangkap segala sinyal dan pemecahan yang diturunkan Allah untukku...
How lucky me, gak pernah berurusan dengan hal2 beribet gitu. Mungkin karena penjagaan Allah yang selalu ketat kepada diri ini. He gives me a great love. Dan belum waktunya. Masih terlalu hijau. Mungkin, ini udah datang waktumu, pren. hahahah, peace!
Especially for my friend, SMANGAT!!!!!
Pasca menyimak sekelumit kisah dari seorang kawan... timbul pertanyaan yang 'sama' lagi dalam pikir.
Masalah yang sangat sensitif....... 'rejeki, jodoh, kematian'
sudah ada garisannya sendiri
Sudah terdokumentasi di lauh mahfudz
dan hidup ini adalah penantian...
Mau dihadapkan seperti apa?
Mau dikejar2 seperti apa?
Mau ditangisi seperti apa?
yg namanya 'Garisan' itu seperti mengukir di atas batu, bukan mengukir di atas air.
Jadi dengan melonggarkan akal untuk selalu dapat berpikir sehat, maka hidup akan nyaman dan tak terbebani dengan hal-hal semacam itu.
Tapi pada kenyataannya? susah bagi seorang manusia biasa untuk dapat selalu melonggarkan akalnya dan menjalani hidup ini dengan santai, jika dihadapkan dengan masalah semacam ini.
Satu-satunya jalan menurut kitab yang diwariskan ke aq dan cucu-cucuku sih dengan berdoa, memohon jalan keluar kepada Sang Pemilik Jalan Keluar. Jalan keluar diberikan dengan berbagai macam cara dan waktu. Semoga aq yang bodoh ini bisa menangkap segala sinyal dan pemecahan yang diturunkan Allah untukku...
How lucky me, gak pernah berurusan dengan hal2 beribet gitu. Mungkin karena penjagaan Allah yang selalu ketat kepada diri ini. He gives me a great love. Dan belum waktunya. Masih terlalu hijau. Mungkin, ini udah datang waktumu, pren. hahahah, peace!
Especially for my friend, SMANGAT!!!!!
Grrh =\
BalasHapus