Pertama kali saya melihat 'style' ini disandang oleh guru bahasa Indonesia saya saat duduk di bangku SMA. Beliau saat ini sudah almarhum. Aneh menurut saya. Namun saat saya mengutarakan kesan saya terhadap gaya berjilbab guru saya tersebut, kawan saya justru mengeluarkan pendapat yang berlawanan. Ia suka, katanya bagus. Tapi saya kurang sedap memandang tonjolan yang ada di vertex kepala itu, nampak seperti apaaa gitu.
Tak disangka tak dinyana, style jilbab tersebut menjadi trend di abad ini. :D
ENCEPHALOCELE STYLE, kenapa saya menyebutnya begitu? :)
inilah yang sempat membuat saya grimace sendiri tadi siang saat ketujuh teman saya sedang serius belajar untuk posttest bedah syaraf. Autisme saya kumat saat membaca halaman buku yang didalamnya terdapat gambar encephalocele occipital. (dan tidak seharusnya saya grimace saat melihat gambar seperti ini tadi siang)
Ini lagi, gambar encephalocele occipitale
Bandingkan dengan yg ada di bawah ini...
Adakah persamaan? itu yg saya pikirkan ketika pada saat yang bersamaan melihat mbak2 administrasi berjilbab cepol dan gambar encephalocele yang ada di buku.
Tak disangka tak dinyana, style jilbab tersebut menjadi trend di abad ini. :D
ENCEPHALOCELE STYLE, kenapa saya menyebutnya begitu? :)
inilah yang sempat membuat saya grimace sendiri tadi siang saat ketujuh teman saya sedang serius belajar untuk posttest bedah syaraf. Autisme saya kumat saat membaca halaman buku yang didalamnya terdapat gambar encephalocele occipital. (dan tidak seharusnya saya grimace saat melihat gambar seperti ini tadi siang)
Bandingkan dengan yg di bawah ini juga...
Adakah persamaan? itu yg saya pikirkan ketika pada saat yang bersamaan melihat mbak2 administrasi berjilbab cepol dan gambar encephalocele yang ada di buku.
gubraggg....
BalasHapus