Hari ini untuk yang ke-3 kalinya saya menjalani hidup sebagai Coass Nomaden. Boyolali. Kota susu segar dan kota sejuk yang menjadi sumur ilmu saya kali ini. Minggu lebaran akan saya habiskan di negeri orang. Minggu lebaran kali ini bersamaan dengan minggu ujian. Sebenarnya saya sudah tak berkewajiban bernomaden ria di minggu ujian ini, namun staf dan para "kasta brahmana" berkehendak lain. Coass sebagai kasta sudra pun hanya mampu berkata "iya". IR berubah.
Dua orang coass obgyn pendahulu kami, mbak Prima dan mbak Indra wsd, memberi kabar buruk dari boyolali kemarin Sabtu. Mereka memberitahu bahwa kami sebagai generasi penerus mereka di boyolali tak akan dapat menempati kos yang secara turun-temurun telah menjadi tempat bernaung para koas obgyn terdahulu. Hal ini karena keluarga ibu kos sedang terkena wabah chikungunya. Keluarga tersebut khawatir jika para coass ikut terkena. Akhirnya kami menempati kos yang berbeda dari coass terdahulu. Kos baru hasil dari pencarian mbak Indra dan mbak Prima agak jauh dari Rumah sakit. Tapi lumayanlah, rumah kosnya sejuk adem. Nih sudut-sudut kamar kos baru coass obgyn.
Interupsi : Minggu pagi sebelum berangkat ke Boyolali, Hp saya gak bisa buat sms. Sms yang saya kirim selalu 'failed'. Lengkap sudah kebahagiaan saya. Sebelumnya, memang Hp saya udah gak bisa buat nerima telpon karena kebanting (red. TIDAK SENGAJA terbanting.) Dan sekarang...tak bisa buat sms. yah, jalani aja deh. Mau dimarahi temen karena gak bales sms, nggih monggo. Saya sudah pasrah. Hati masih berat sih untuk minta dibeliin Hp baru sama bapak di situasi se-emergency ini.
Hmm, kembali ke laptop.
Saya berharap semoga stase nomaden kali ini bisa memberikan banyak ilmu dan hikmah. Baik ilmu dunia maupun akhirat.
Meskipun tak menonjol di bidang akademik, namun saya berharap saya bisa menjadi lebih pandai berbicara dan mengutarakan isi pikiran dengan baik pada staf penguji saya sepulang dari Boyolali. Semoga ujian saya besok lancar n dapet nilai bagus meskipun saat ini saya sedang nomaden (semoga tak sesibuk dari yang saya bayangkan, semoga saya masih bisa sempat belajar dan memegang buku, semoga...semoga...semogaaaa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar