Untuk mengurangi waktu yang tidak bermanfaat, hari ini saya berangkat ke basecamp forensik lebih siang (jam 8.00 lebih). Sesampainya di basecamp, langsung saya keluarkan kitab biru ginekologi. Diantara orang-orang yang bermain kartu, orang-orang yang tidur, menggosip, saya mencoba menghayati apa yang tertulis di buku setebal
+ 8 cm tersebut. Jika ada yang berpikiran “sok rajin”, yasudahlah. Di saat-saat seperti ini, kadang terlintas di pikiran saya,”duh. Aku kan gak pinter. Masih mending kalau pinter, pantes gitu loh kalo baca buku setebal itu. Yang cumlaude aja main poker, gak belajar. Udah baca buku tapi tetep gak bisa jawab pertanyaan staf penguji. Ah, payah bener kamu ini.” (inferiority complex mode : activated). Mencoba meluruskan niat. Ini demi ujianku besok tanggal 7 oktober. Jujur, saya selalu dibayangi ketakutan blocking saat ujian nanti. All is weel all is well all is well. Toh saya membaca buku juga bukan untuk pamer, sok rajin, riya’.
Mengutip dari update status facebook salah seorang kakak angkatan...
Tell HIM your deepest thoughts and greatest fears that you cant talk to anyone else..
Bismillah, bantu hamba ya Allah... Engkau yang Maha Mengetahui...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar