Saat ini sedang merebak fenomena Syahrini. Alhamdulillah yah...sesuatu itu...subhanallah. Sempat tertawa juga saat kawan-kawan saya menerapkannya dalam dialog sehari-hari. Saya juga sempat ikut-ikutan meniru patognomonisitas tersebut. Namun di tengah berlangsungnya hal lucu tersebut, ada sesuatu dalam pikiran saya yang rasa-rasanya melawan hati nurani. Asma Allah untuk diagungkan, bukan dibuat untuk bercandaan. Meskipun itu hanya bercanda. Memori saya pernah merekam ayat al Qur'an/hadist (saya lupa) yang memunculkan pikiran tersebut. Dengan bantuan mr. google, saya mencoba mengingat kembali...
Q6.70. Dan tinggalkanlah orang-orang menjadikan agama mereka sebagai main-main & senda gurau, & mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.
QS. al-Anbiya (21) : 4 Berkatalah Muhammad (kepada mereka: “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Asma Allah dibuat mainan? Asma Allah untuk diagungkan, bukan untuk mainan. Selagi nama kita dibuat mainan saja, ada yang marah. Kemudian bagaimana dengan Allah? apakah sopan jika seorang hamba menggunakan asma Allah untuk hal yang semacam itu? Hati saya bertanya membentak "apakah pantas kamu berbuat seperti itu?" Bagaimana jika Allah tersinggung dan langsung mengazab kita di tempat? na'udzubillah.
Bukannya mau sok agamis, sok suci dan sok bersih, saya hanya mau menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya dan spontan logika saya bermain. Astaghfirullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar