Senin, 19 September 2011

Nostalgia Rindu-Rindu Aizawa


Film jaman saya SD yang menceritakan seorang anak kecil hidup sebatang kara. Ibunya sakit stadium terminal, saya lupa sakitnya apa. Kemudian ayahnya yang seorang pemabuk jarang pulang ke rumah. Untungnya ia memiliki seekor anjing setia. Aizawa adalah seorang anak kecil yang memiliki banyak masalah,  permasalahan yang tidak biasa terjadi pada manusia seumurannya. Di sekolah pun ia memiliki musuh. Ia pernah mencuri untuk membayar biaya rumah sakit ibunya. Saat terlantar di jalanan, ia makan sisa-sisa roti yang dimakan oleh orang lain. Orang2 yang ada di sekitarnya pun berkumpul, melihatnya dengan penuh iba. Aizawa yang seketika menyadari bahwa banyak orang sedang melihatnya, langsung berkata :"knp kalian melihat saya seperti itu? kalo kasihan, beri saja saya uang atau makanan." hoh, saya masih sangat mengingat kejadian itu (film ini bener2 bikin dejavu). Film ini suka bikin mata saya seketika berair2 dan kemudian netes. Ending film yang dubia ad malam aka nggantung membuat saya sampai saat ini masih memikirkan gimana nasib Aizawa dewasa. Apakah dia bisa survive hanya dengan ditemani anak2 anjing dari anjingnya yg telah mati. hu hu hu. Beneran bikin 'lemah' ni pilm. Jadi gak diindikasikan buat ditonton bareng2, coz ntar malu2in kl ketawan nangis.
Judul dalam bahasa Jepangnya "lenakiko", kalo dalam bahasa linggis 'without family/homeless child'. Aizawa punya penampilan patognomonik yaitu rambut panjang kucir 2, pake celana kodok dengan dompet menggantung di depan dada. Dulu sempet pengen punya celana kodok gara2 aizawa, tapi gak keturutan.

Saya masih ingat lirik soundtrack rindu-rindu aizawa yang versi indonesia. Lagunya juga bikin iba, aura suara penyanyinya juga cocok sama filmnya. Sayang sy ga nemu.


Tetes air mata mengalir sedih
akupun melamun dlm bayang sepi 
sungguh ku mengenal semua sifatmu 
namun ku tak mampu ucapkan kata 
Seakan ada cinta mengikatku 
Akupun menangis dlm lamunanku 
Kuyakin lamunanku hanya mimpi 
namun ternyata kau telah pergi jauh 


Dimana adanya cinta sucimu 
Dimana adanya harapan hati 


** Saat malam tiba bulan pun tenggelam 
Kala rasa hati berselimut resah 
Saat diri ini mencoba menerjang 
Namun ku hanya mampu terdiam

so impressive!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar