Jumat, 20 April 2012

Tegal : Wisata Kuliner

Lima hari yang lalu saya bertandang ke rumah salah seorang sahabat saya di Tegal. Naik travel dari Solo-Tegal biaya Rp100ribu,-. Tiket travel bisa dipesan via telpon dan pembayaran dilakukan saat sudah di perjalanan. Kami naik travel 'Billa'. Kantornya ada di kanan jalan sebelum pertigaan terminal tirtonadi (jika dari arah Kentingan Jebres. Kami berangkat dari Solo jam 8.30 pagi dan tiba di Tegal jam 4.30 sore. Di tengah perjalanan sebelumnya kami berhenti istirahat sekali di rumah makan singgah. Seperti layaknya rumah makan singgah lainnya, tarif makanannya pun di atas rata-rata. Indomie goreng saja berharga Rp 7000,-.
Setibanya di Tegal, kami langsung mandi dan solat secepatnya, karena kami berencana (mendadak) melihat sunset di pantai dekat sana. Dan rencana ini gatot (red. gagal total), karena telor ceploknya udah keburu tenggelam di air. 
Sedikit mengenai kota Tegal..emmm...Panas! kita akan dibuai dengan kehangatan di atas rata-rata baik pagi, malam, apalagi siangnya. Kamar kawan saya sudah dilengkapi teknologi yang bernama AC sih, namun sepertinya hanya sedikit mendinginkan darah saya yang terlahir di daerah kutub pegunungan.
Karena matahari telah tenggelam, kami menikmati alam ala kadarnya yang bisa dinikmati. Hanya beberapa menit kami di pantai, selanjutnya kami meluncur ke masjid agung. Usai maghrib, kami bertiga menikmati romansa bersama berjalan-jalan di alun-alun. Jika tidak sekarang, kapan lagi kami bertiga bisa menikmati sisa waktu bersama lagi. Ini adalah saat-saat terakhir kami bisa bersama karena setelah saat ini kami bertiga akan menempuh jalan hidup kami masing-masing.
Oiya, usai solat maghrib kami mampir dulu ke warung 'sauto tauco' yang letaknya di belakang masjid agung. Tempatnya tersembunyi ternyata. Rasa sauto tauco berbeda dengan layaknya soto biasanya. Mungkin memang berbeda, karena dari namanya saja sudah berbeda 'sauto' dan 'soto'. Rasanya gurih dan asam. Tauco merupakan kedelai yang difermentasikan. Harga 1 porsi sauto tauco dan segelas teh hangat = Rp 12.000,-.
SAUTO TAUCO



Jalan di alun-alun, kami jajan 'tahu gejrot'. Kesan pertama-->"apa sih nih, cuma tahu yang dipotong2 dan sepertinya rasanya mirip tahu campur." Satu porsi dihargai Rp 3000,-. Dan setelah kami mencoba rasanya, hmmm so simple but tasted delicious. Saya ketagihan! Dan akhirnya saya mengorek-ngorek resepnya di internet. Tips saat jajan tahu gejrot : harap membawa air minum sendiri karena tukang tahu gejrot adalah tukang keliling, meskipun ada yang menetap di alun-alun, namun mereka tidak menyediakan air minum. Kita harus membeli air minum di pedagang kaki lima sekitarnya. Penampilan tahu gejrot simpel sekali, rasa juga simpel, cara bikinnya juga mudah, tapi rasanya cukup membuat kecanduan. Ada berbagai macam cara membuat tahu gejrot. Tak hanya dengan tahu pong/ tahu sumedang, kita pun bisa membuatnya dari tahu putih biasa. Kuncinya asal kuahnya bisa meresap sampai ke tengah tahu. Mudah dibuat dan lumayan untuk cemilan rumah di sore hari. 

TAHU GEJROT

Berikut saya sertakan resep 'tahu gejrot' (kopas dari: http://bankresep.wordpress.com/2007/03/07/tahu-gejrot/)


Versi I 
Sumber: Tabloid Nova
Bahan:
20 bh tahu pong/tahu sumedang
2 sdm bawang goreng
Haluskan:
4 bh bawang merah
3 siung bawang putih
7 bh cabai rawit
1 sdt garam
Kuah:
2 sdm air asam
100 gr gula merah
250 ml air
4 sdm kecap manis
Cara membuat:
1. Buat kuah: rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat, saring.
2. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam larutan gula merah bersama air asam dan kecap manis, masak sampai matang dan mendidih.
3. Potong-potong/gunting tahu dalam piring saji, siram kuahnya, taburi bawang goreng.
*****
Versi II
Sumber: cirebon-line.com
Bahan:
2 buah tahu putih
Minyak untuk menggoreng
5 buah cabai rawit
3 buah cabai merah
3 siung bawang merah
1 sdm gula merah
1/2 sdt garam
5 sdm kecap manis
1 gundu asam Jawa
1/2 gelas air matang
Cara membuat:
* Potong tahu berbentuk kotak-kotak ukuran 4 X 4 cm. Goreng hingga matang. Angkat, tiriskan.
* Larutkan asam Jawa dengan air matang. Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, garam dan gula merah dalam cobek tanah liat. Tuang kecap, air asam, aduk rata.
* Masukkan tahu sambil ditekan-tekan dengan ulekan hingga pecah dan saus meresep. Sajikan.
*****
Versi III
Sumber: Kumpulan Resep Masakan Indonesia
Bahan-bahan:
* 16 buah tahu goreng, potong jadi 2
* 4 siung bawang putih
* 2 buah cabai merah
* 4 buah cabai rawit
* 5 buah bawang merah
* 2 buah cabai hijau
* 3 sendok makan air asam
* 1 sendok makan kecap manis
* 250 cc air
* 1 sendok makan gula merah
* 1/2 sendok teh garam
* 1 sendok makan bawang merah goreng
Cara membuat:
Haluskan bawang putih, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, cabai hijau, gula merah, dan garam, lalu masukkan air asam, air, dan kecap manis, aduk rata, masak hingga mendidih, angkat, sisihkan.
Letakkan tahu goreng di atas piring saji, tuangkan saus tadi, lalu taburi dengan bawang merah goreng di atasnya, sajikan.
Usai menikmati tahu gejrot dan berfoto singkat di temaram balaikota, kami bertiga pulang. Malam hari kami merencanakan tujuan obyek wisata berikutnya. Saya dan seorang teman saya yang berasal dari solo ingin ke gunung Guci, namun karena ketiadaan sopir, kami urungkan niat itu. Jalan yang curam menjadi alasan kami untuk tidak memberanikan diri menyetir sendiri ke sana. nb: apalagi kami belum 'sekolah' dan belum menikah. :D
Keesokan harinya, kami menuju 'sate batibul'. Kami memesan sate daging dan kami mendapatkan 'sate tanpa lemak'. Ada yang berbeda antara sate tegal ini dengan sate kebanyakan. 
  1. Sate dibakar tidak dengan kecap maupun bumbu lainnya.
  2. Sate murni daging sehingga warnanya tampak lebih putih dan tidak terlalu gosong
  3. penyajiannnya boros piring (saya rasa), kita akan mendapatkan : 1 piring untuk nasi, 1 piring untuk irisan bawang cabe, 1 piring kosong untuk menaruh sate dan melumurinya dengan kecap sendiri
  4. kita tidak akan mendapatkan bubuk merica di sate tegal ini. Jika anda nekad meminta merica, sang penjual akan meng-uleg-kan butir-butir merica untuk anda.
  5. Di halaman warung, papan nama warung sate bersebelahan dengan papan iklan herbal untuk penurun tekanan darah tinggi.


1 porsi sate tanpa lemak (5 tusuk)  + es jeruk = Rp. 23.000,-. Lebih mahal memang dari sate biasa, namun satenya bersih dan tak ada sedikitpun lemak yang menempel pada daging sate. Ukuran irisan dagingnya juga lebih kecil sih dari sate kebanyakan. (Pelit ih penjualnya!)
SATE BATIBUL







Usai jajan sate, kami kembali ke rumah. Tak banyak yang bisa kami lakukan karena ketiadaan sopir. hee. Akhirnya kami tidur sampai sore jam 03.00. Sore harinya kami bersiap-siap solat tanpa mandi dan kemudian keluar melalui pintu belakang rumah kawan tegal saya. Pintu belakang ini menghubungkan rumahnya dengan waterpark. Oh wow! seperti pintu ajaib doraemon! kami langsung melihat kawah air terhampar di hadapan kami. Disana kami bermain air sepuasnya. Kami menuju plorotan air, cuma plorotan air sih, Tapiiiiiii rasanyaaaaa 'exciting!' seperti rasa saat meluncur di jet coaster. wuing, wing, wiiiiiing! badan kelempar kesana kemari. Untung kagak jatoh.  udah lama gak ngerasain beginian. Jaman koas sudah merenggut banyak waktu bermain kami (halah!).
Karena menerobos lewat pintu belakang rumahnya kawannnn, jadi ya gratis. Gak pake bayar pintu masuk. hahahah.
Malam harinya usai puas bermain air, kami keluar dinner ke kompleks 'kupat blengong'. Satu porsi kupat blengong + teh botol +1 tusuk sate blengong + 1 paha blengong = Rp 12ribu,-. Fyi, blengong merupakan unggas perkawinan bebek dengan itik. Rasanya campuran antara rasa bebek dengan ayam kampung. Rasa kupat blengong, hmm, gurih, mirip rasa opor ayam tapi kuahnya lebih kental dan gurihnya gimana gitu. BEDA pokoknya!
KUPAT BLENGONG






Sebelum pulang ke rumah. kami mampir lagi ke alun-alun. saya dan kawan solo saya ketagihan tahu gejrot! Jajan lagi deh!
KENYANG! Alhamdulillah...
Malam itu saya mendadak tidur lelap lebih awal. Udah lama gak ngerasain badan nyaman kayak begini. Dulu pas SMP, tiap abis renang, pasti tidurnya pules tanpa mimpi apa2, dan saat bangun, badan baru kerasa pegel2. Ini dia yang saya rasakan saat ini. Memori saat SMP.
 Keesokan harinya kami bersiap membeli oleh-oleh. Sebelum membeli oleh-oleh kami menyempatkan mampir sarapan di 'kupat glebet'. sepertinya orang tegal suka dengan menu 'kupat'. Satu porsi kupat glebet + 1 teh botol = Rp6ribu (kira-kira segitu. Gak nyampe 10ribu pokoknya. Saya lupa, coz dibayarin kawan tegal saya sih). Rasanya, hmmm, beda!
KUPAT GLEBET

Saya membeli oleh-oleh pia tegal. Satu kotak berharga Rp 25ribu isi 10. Ada banyak macam rasa dan kita bisa memilih. Ada rasa bawang, coklat, kacang hijau, keju, rasa buah, durian, dll. Saya merekomendasikan yang rasa buah. Tapi bisa loh kita memilih banyak rasa dalam 1 kotak. Bentuk pia tegal berbeda dengan pia kebanyakan. Ukurannya lebih besar dan bentuknya tidak cuma bundar (bervariasi sesuai rasa). Namun saya pribadi sih lebih suka bakpia jogja. hehe. Produsen pia tegal kebanyakan keturunan tionghoa. Selain pia tegal, ada juga tahu aci yang juga asli tegal. Tahu aci seperti tahu bakso namun isinya bukan bakso, tepung pati sepertinya. Lebih enak tahu bakso sih kalau pendapat saya. Oiya jika anda ingin membeli pia tegal, berangkatlah pagi2 jika tidak ingin kehabisan. Paling tidak ya jam 8 pagi.
Usai membeli oleh-oleh, saya menghabiskan waktu di kamar sampai sore tiba. Gila, Tegal is hot! AC gak mempan bt saya (khususnya) yang berdarah panas. Kami tidak mau mengulangi kesalahan yang sama hari itu. Kami solat ashar dan mandi sore lebih awal. Kemudian jam 4.30 pm kami capcus ke pantai. Kami berfoto-foto di sana sambil menunggu telor ceplok tenggelam. 


(yah..bintangnya gak ketangkep)
(ada 1 bintang di atas pohon. tp ada nenek2 lewat... yah. Bkn fotografer dan tdk tertarik fotografi, ya alakadarnya ya. hehee )
Usai menikmati sunset, kami pulang. Kawan tegal saya menyuguhi ikan bandeng bakar yang besar sebagai dinner malam terakhir kami.
Kami naik travel yang sama untuk pulang solo. Jadwal pemberangkatan travel Solo-Tegal jam 8 pagi dan jam 8 malam. Tarif sama Rp 100ribu.
Tiap pertemuan pasti ada perpisahan. Allah menunjukkan jalan yang berbeda-beda pada manusia, meskipun tujuan mereka sama. Selamat berjuang kawan! Semoga kita bisa bertemu lagi ASAP! Demi cita! SMANGAT!!!





The latest moments 'o Solo

Actually that is a last year's posting draft. I had a dinner with my 2 friends with a simple menu of 'lele'. After having had a dinner, we visited 'sosis naga'. I wont forget every minutes we have spent together.

We enjoyed a simple nice situation with a little romantic touch in 'sosis naga' place. Although it just served very simple snacks such as baked sausages, baked bananas, baked meatballs, it had many customers (most of them were teenagers). 



Some special moments I wont ever forget from the cultural city (red. solo) :

  1. Watching many free cultural shows and exhibitions
  2. PGS ( a kind of traditional market that sold many cheap clothes, shoes, etc (u could find a Rp 20.000,- shoes here with many unique variety)
  3. Beef yakiniku pak warto!
  4. My green campus!
  5. Nonongan! (this was a place consists of many acceccories shops. U could find varieties of accessories. And certainly the prices were c h e a p! :D)