Jumat, 11 Mei 2012

Premature Ego

Ketika seorang anak seumur jagung menampakkan egonya...

Bukan bocah yang ini... Dia hanya seorang bocah yang sedang dikurung di dalam kamar supaya tidak ilang kemana-mana...

 Bukan bocah yang ini pula... (red. ini bocah yang sama)
 Tapi bocah yang ini tokoh utamanya... (red. kaos merah). Check it out!
Ceritanya si kaos biru menarik-narik tangan si kaos merah gara-gara si kaos merah mengejek si kaos biru yang sedang dikurung oleh neneknya di dalam rumah. Si kaos merah sempat menangis dan ketakutan, kemudian pergi entah kemana...

Selang beberapa menit, si kaos merah kembali ke depan penjara si kaos biru. Hmmmh, dia membawa makanan jeli warna-warni. Ia memakannya dengan nikmat dan atraksi-atraksi yang menggiurkan di depan si Kaos biru. Si kaos biru pun tak kuasa, ia hanya bisa menatap jeli warna warni itu masuk dengan mulus ke salam mulut si kaos merah. Seorang bocah lain di luar rumah pun tertarik pada si kaos merah yang sedang (sangat) menikmati jajanan jeli warna warni tsb. "hmmm nyam nyam nyam...
Sepertinya si kaos merah berbakat menjadi seorang bintang iklan makanan. Ia berhasil menarik dan mengunci mati perhatian 2 bocah sebayanya,,,


Meskipun si kaos biru hidup dalam penjara, namun sepertinya ia tetap tampak masih bisa menikmati hidupnya...

Sekian. 

Target Hidup

Mendengarkan "Tragedi Sukhoi" yang sedang hangat diperbincangkan...
sekali lagi...
teringatkan kembali...

Manusia hanya seonggokan daging yang dititipi nyawa oleh Tuhan
'Manusia beruntung' akan selalu ingat dan siap untuk dipanggil kembali kepadaNya kapan saja
Namun mengapa masih banyak manusia yang masih berorientasi pada dunia *termasuk saya*

diadaptasikan pada permasalahan hidup saya khususnya...
1. Untuk apa saya berambisius untuk bisa sekolah lagi?
2. Apakah saya sudah memiliki sejatinya tujuan hidup?
3. Saya memikirkan hal ini itu, namun apakah itu semua saya dasarkan dan orientasikan pada urusan akhirat?

Ambisi

Once upon a time in China, seorang murid mendiskusikan suatu masalah kepada gurunya
Me : Gmn nih gur? Gak enak nih ma sodaraku kalo bilang. Masukan dong gur.
Guru : Ya beritahu aja. Kalau yang kamu rencanakan itu benar kan ga ada masalah. Paling masukan sy buat km, jangan terlalu berambisi. Biasa aja, ikuti skenario yang benar. Mereka pasti mengerti.
Me : Manusia emang kudu punya ambisi kali, biar punya semangat dan tujuan hidup yang jelas. Emang guru yg gak punya ambisi.
Guru : Ambisi... Masalahnya ada 2 hal yang menjadi target ambisi (3:14-15). Semua orang punya ambisi, termasuk guru. Pasalnya yang dikatakan ambisi hanya yang di '14'. Ada analisa penyakit dari ambisimu. Perlu dilihat juga tuh jalan. Barangkali pengamatan utuh lebih bisa diraih.

Ambisi? Hmm, memang saya seorang ambisius. Namun saya pikir dengan ambisi membuat hidup lebih hidup. Hidup yang bertarget. But...Let's check it out!

3:14-15 (QS Ali Imran 14-15)




[3:14] Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakl86 dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

[3:15] Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.