Kamis, 30 Mei 2013

SKP atau baju ?

Beli SKP atau baju?

Pertanyaan ini selalu menjadi bahan pertimbangan saya setiap diajak jalan kawan saya ke toko baju. 

Emm, saya seorang yang menekuni sebuah profesi. Profesi yang membutuhkan sejumlah banyak poin yang harus dikumpulkan dalam jangka waktu 5 tahun. Poin ini diperlukan agar saya dapat tetap bekerja dengan profesi saya ini. Cara mengumpulkan poin adalah dengan mengikuti seminar maupun pelatihan. Tiap seminar/pelatihan memiliki sejumlah poin yang berbeda-beda. Dan tentunya ini semua butuh duit.

Hemh, tiap ngelirik baju bagus, tiap megang baju unyuw, eh booklet pelatihan/simposium selalu lari-lari kecil melintasi awan yang muncul dari kepala saya. hufh. Pelatihan................... itu lebih penting!

Yah, setidaknya baju-baju saya saat ini masih pantas dipakai. Saya tipe orang yang tidak terlalu mengutamakan penampilan. Jadinya selalu kalah deh keinginan saya untuk membeli baju yang saya taksir. 


Huaaaa, bajunya tadi lucuk-lucuk! T.T


Eh, bentar-bentar. Sepertinya saya menemukan 1 kelebihan yang ada di diri saya. Mungkin 'selalu dapat mengendalikan diri dari lapar mata' adalah kelebihan saya.
Transfer gaji udah masuk sih kemarin. Tapi ya inget beberapa bulan ke depan mau ikut pelatihan, iriiiit deh. 

NIkmat Allah Tidak Sepele


Tiap weekend saya menyempatkan pulang ke rumah, naik bus. Seperti biasanya, bus-bus saat weekend selalu penuh dan mengharuskan sebagian penumpangnya berdiri. Alhamdulillah weekend sore kemarin saya mendapatkan tempat duduk paling depan sendiri. Sesaat setelah duduk, saya melihat seorang remaja kampung menjajakan permen jahe.
Usai menjajakan, ia duduk di sebelah kenek bus yang berdiri di depan pintu masuk bus, bersandar membelakangi kaca. Remaja itu bersandar dengan arah berhadapan dengan saya. Rasa capek terlihat dari air muka dan badannya yang sepertinya telah lemas lunglai. Sesekali dia menguap dan sejenak tertidur pulas dengan bibir tebalnya yang menganga. Baju lusuh, kulit hitam, badan kurus, khas perawakan orang tak berpunya. Dapet duit berapa dia dengan menjajakan permen jahe yang per bungkusnya cuma 400 rupiah? Dan saya lihat masih banyak juga permen jualannya yang ia bungkus dengan sebuah kantong plastik hitam. Melihatnya tertidur dalam rasa lelah dan kantuk yang sangat, saya merasakan sebuah kenyamanan yang teramat nikmat.
Subhanallah. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Memberikan kenikmatan dalam segala bentuk kepada hambaNya.
Saking banyak kenikmatan, sampai manusia lupa bahwa itu semua karunia Allah yang tiap-tiap dari itu semua merupakan karunia yang besar. Tidak ada satupun yang bisa disepelekan. Nikmatnya ngantuk, nikmatnya tidur, nikmatnya bisa kentut, nikmatnya bisa melihat matahari terbit, nikmatnya bisa berjalan dengan kaki, dan lainnya.
Di 2/3 perjalanan yang sudah saya jalani, tiba-tiba sopir membentak-bentak remaja itu. Dengan rasa kaget, ia langsung bergegas bersiap-siap turun. Remaja itu seperti tak punya tujuan. Sudah malam juga padahal. Sopir bus meng'goblok-goblok'kan remaja tersebut. Apa tuh sopir gak inget kalo punya anak? Kasar sekali mulutnya.
Emm, Allah selalu memberikan perlindungan bagi hambaNya. Saya percaya itu. Semoga kamu mendapatkan penghidupan yang jauh lebih baik ke depannya, baik di dunia maupun di akhirat.

Jumat, 17 Mei 2013

Good morning me!


Tahun lalu gw menapakkan kaki di pulau lain. Tahun ini gw kembali menapakkan kaki di pulau sendiri meski berbeda kota. Manusia tidak tahu takdirnya 3 detik 2 detik 1 detik ke depan. Dan siapa sangka dr kelulusan profesi, yang mulanya besar keinginan untuk memijakkan kaki ini di pulau nun jauh di sana, namun takdirnya gw emang gak diridhoi pergi jauh-jauh dari pulau ini. Dan siapa sangka yang mulanya ingin segera melanjutkan studi namun saat ini malah berada di salah satu instansi besar propinsi. 
Setiap manusia memiliki jalannya masing-masing. Yang bisa dilakukan hanya berupaya dan berdoa diberi yang terbaik. Setiap upaya tak kan ada yang sia-sia. Bila tidak kita terima 'hasil'nya di sini, mungkin di sana kelak.

Jumat, 10 Mei 2013

Surat untuk

Bapak,
maaf, aku belum bisa membalasmu secara materiil
maaf, aku belum cukup bisa membanggakanmu
maaf, aku belum bisa menggantikanmu menjadi tulang punggung
maaf, aku masih terpacu egoku
maaf, aku masih sering merepotkanmu dalam mengejar citaku
maaf, aku masih ingin sekolah lagi
maaf, aku hanya bisa melihatmu tumbuh semakin senja tanpa tahu sesuatu besar yang bisa ku perbuat

Saat aku menyatakan keinginan melanjutkan sekolah...
engkau,"Ayo sekolah. Bapak siap!"
Namun menyadari sekolah tidak hanya membutuhkan materi saja, aku belum bisa memenuhi cita-ku itu
Saat anak perempuanmu menyatakan akan merantau dengan membawa setumpuk asa,
engkau mendukungku dengan sekuat kemampuanmu,
meski,
sesungguhnya hatimu tak rela melepasku
saat itu memang belum jauh, yang aku harapkan adalah pulau yang jauh lebih jauh lagi
namun Allah tak meridhoiku

Ibu,
maaf, aku tak bisa banyak membantu adik-adikku
maaf, aku belum bisa menafkahimu
maaf, aku belum siap hati menjalin suatu hubungan seperti yang engkau mau
Untuk hal yang terakhir ini,
pikirku,
jika sudah tiba waktunya, insya Allah
karena hal ini bukan suatu perlombaan

Bapak, ibu, terima kasih atas pengertian kalian. Memang sepintas profesiku merupakan sesuatu yang dianggap kebanyakan orang mulia. Namun, aku tak mendapat banyak materi dari sini. Penghasilan seorang asisten rumah tangga pun lebih tinggi dariku. Namun profesi ini memberikan segala hal yang jauh lebih besar dari sekedar materi. Tak tampak. Memang seperti itu. Anakmu ini memohon doa selalu darimu.
Suatu hari, seorang kawan membaca garis tanganku. Dia bilang aku bukan seorang yang pandai mengungkap sesuatu melalui tulisan. Aku akui itu. Namun hal ini (semoga) tak mengubah apa yang akalku pikirkan.

Adik-adikku,
maaf, aku belum bisa menafkahi kalian
semoga kalian mendapatkan apa yang kalian citakan
Semoga Allah memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat pada kalian
Lindungi adik-adik hamba dari siksa kubur dan api neraka ya Allah
Karuniai kami sekeluarga syafa'atMu
bocah-bocah kecil lucu yang kini berubah menjadi 2 pemuda gagah
I love U my brothers

What I felt

I've got some feelings today

  1. I wanna continue my study.....hmm, but God said to me that this moment isn't the right time for me to do that. Now I'm in one of the biggest hosp**** in my province. He shows his love by His own way.
  2. Today the director of the hospital said to me and my friends that we must be proud of being  the case managers of this hospital. He said,"We accept U because U have something special". Then I asked to myself,"Something special in me? I haven't been able to answer this same question for years." Hmm, I realize I'm not smart enough, I'm not interesting enough. But y I could be one of the winner? Ahh forget it. It may be something that people called as MIRACLE. Seorang gw bisa ketrima di sini? oh wow. Meski kadang saat menjalani kerja disini, entah separuh hati gw ilang tak tau kemana. wkwkwk. Apalagi kalau liat 'orang2 yg lagi sekolah', keinginan terpendam gw bt sekolah lagi sedikit meletup kembali. hehee. Astaghfirullah.
  3. The director said,"Nanti kalau kalian salah, akan kami bina. Dan jika salah lagi, akan kami binasakan." I felt this sentences r so rude. I remembered last weeks he yelled at a security guard. Ah, masih  ada aja orang sekuno ini. Menasehati seseorang bisa dengan cara baik maupun buruk. Namun jika itu bisa dilakukan dengan hasil yang tidak menyakiti pihak yang dinasehati, mungkin akan terasa jauh lebih baik. Manusia diciptakan bukan untuk menjadi mahluk yang ditakuti. Pernah denger kalimat itu, tp dimana ya? hee. Pas dia mengeluarkan kalimat berbau peraturan, birokrasi, melanggar, mengancam, gw cm bisa cuek aja. Hati gw serasa udah mati kalo berurusan sama hal2 beginian.

 Hari ini detik ini gw ingin bilang ke diri gw sendiri, "Syukuri apa yang sudah Ia berikan kepadamu. Ini sesuatu yang besar yang tidak mungkin kau dapatkan dengan kemampuan kecilmu itu. Jawabannya hanya 1 yaitu kebesaranNya."

He always love U girl!


Anyway, kadang gw iri sama kawan2 yang masuk ke golongan "orang yg gak minat masuk fk tp dgn gampang bgt masuk fk". Dan kenyataannya, mereka emang cerdas dan lebih pantas sekali masuk FK dibanding gw. Kerenlah orang-orang kayak gitu pokoknya. Kalo gw? Dari kecil gw emang udah ngebet sekali pengen jadi dokter. Padahal otak gw yaaa bisa dibilang tengah2. Gw orangnya pemales. Belajar kalo mau ujian aja. Satu hal yang bisa bikin gw hidup sampe sekarang adalah...gw tekun dan 'supernekad' kalo ada satu hal yang sangat menarik gw, salah satunya cita-cita menjadi seorang GP. Kalo gak menarik gw sih ya sifat males gw menjadi2. Bisa dibilang gw termasuk kaum yang ngebet masuk FK dan alhamdulillah Allah meridhoi gw. Di univ negeri lg. Meski otak gw tengah2. hee. Yah, meski gw bukan termasuk kalangan yang bisa bilang 'tak sengaja masuk FK', tapi ini semua teramat pantas disyukuri.

I proud of Myself!