Senin, 29 Agustus 2011

Malam Takbiran Tahun Ini


Malam takbiran kali ini di kota orang (again). Menghabiskan sore dengan menonton TV, karena saya masih terikat kewajiban jaga esok pagi. Rasanya saya mulai bosan mantengin iklan-iklan kocak bin lucu yang tampil di TV. Di antaranya :
  • Iklan XL : yang versi silaturahmi pas idul fitri. Pasti dah pada tau. Yg potongan percakapannya kayak gini...
          1 : keluarga kamu artis semua? *muka terkejut abis liet asmirandah dateng ke rumahnya*
          2 : keluargaku kan emang kaya 7 turunan
          1 : kok kamu ngemis? *muka keheranan*
          2 : aku keturunan ke-8 *ekspresi muka datar sintetis*
  • Iklan Axis "joni blak-blakan" versi silaturahmi idul fitri juga, yang orang2 desanya pada nyanyi ala india sambil pamer2 perhiasan ma baju barunya. Kreatif yg bikin iklan. Lucu deh lietnya.


Hmmh...
Rasanya baru malam ramadhan kemarin saya (saya yg masih berstatus sbg mahasiswa fk ingusan) berjaga di posko mudik stasiun Balapan dan kemudian tergopoh-gopoh  menyusuri terminal bus supaya esok pagi bisa solat ied di kampung halaman. Rasanya baru ramadhan kemarin saya menerima pesan permintaan maaf 'ajaib' dari seorang musuh yang teramat angkuh setengah mati dan menyebalkan tigaperempat mati. Bisa ya. Rasanya baru malam takbiran kemarin saya mendapatkan pasien gawat seorang wanita pre eclampsia saat berjaga di kota asing dan terlunta-lunta karena kos tempat singgah 1 minggu saya ditutup et ditinggal mudik pemilik kos tanpa pemberitahuan apapun. Sehingga sehabis jaga semalaman, saya kudu kembali ke RS karena memang tak ada lagi tempat bernaung. Dan masih sangat teringat, saya hanya menyempatkan diri membeli sikat gigi dan odol, serta puasa mandi hingga sorenya. Maklum, baju semuanya ada di kos yang berjarak kurang lebih 100 meter dari RS. Rasanya baru pagi lebaran kemarin saya dimarahi besar-besaran dan terang-terangan oleh kakak angkatan di hari idul fitri gara-gara saya terlambat datang operan. Hmm, waktu berputar cepat sekali. Dan malam takbiran kali ini, saya hanya bertemankan kipas angin dan beberapa furniture di kamar, menunggu sampai esok pagi datang menjemput saya untuk jaga tehate. Semoga besok saya berhasil melaksanakan misi pato saya untuk colut ke lapangan tenis *akal licik mode : activated* (gapapa lah ya, solat ied kan cepet. Paling gak nyampe 7.30. Pasiennya dah diawasin sama malaikat juga).
Terima kasih yang tak terhitung besarnya kepada Allah, yang memberikan limpahan berkah dari berbagai  penjuru pada saya. Contoh kecil saja, tiket saya terjual semua dalam sekejap, kemudian saya lulus ujian ulang farmasi (orang sedodol saya berhasil mengeluarkan jawaban-jawaban yang tak seorangpun kawan sekelompok bisa menjawabnya->ajaib), saya berhasil lolos masuk setase tehate meskipun saya di nomor paling terakhir (padahal jika dilihat dari jumlah libur dan status utang, saya bisa di nomor atas, namun karena birokrasi. Yasudahlah, yg penting saya bisa masuk di siklus terakhir. Mudahkan hamba ya Allah.), dan lain-lain yang tak terhitung jumlahnya. Terima kasihhhhhhhhh ya Rahman ya Rahim. 

Semoga tahun depan saya bisa lebaran di rumah, amin.

Saat ini, tak hanya hamba, namun kawan-kawan hamba sedang menjalani masa-masa akhir sebagai “BTJ doctor” (red. Belum Tentu Jadi Doctor). Lancarkan jalan kami ya Allah. Kuatkan dan lapangkan kami dalam menghadapi segala cobaan duniawimu. Berilah kesabaran tak berbatas kepada 2 kawan hamba. Bukakan pintu hati mereka bahwa keputusan hari kemarin bukan akhir dari segalanya. Amin.

Allah takkan pernah mematahkan hati seorang hamba, karena Dia Maha Kasih dan Cinta.Maka labuhkanlah hatimu hanya untukNya.*tidak ada alasan bagi hatimu utk bersedih.

« أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ »
 Paling dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud maka perbanyaklah oleh kalian doa ketika sedang sujud.” (HR. Muslim)

oih, tiba2 saya punya backsong yg cocoq buat saat2 seperti ini...pake lirik yang dimodifikasi...
cekidot!


 Liriknya diganti begini nih kurang lebihnya-->
Stase baru
Alhamdulillah
tuk belajar di hari raya
tak pulang pun tak apa-apa
masih ada kartu ATM-nya
oh ya?
 
Reff.
hari raya idul fitri
bukan untuk berpesta-pesta
yang penting makannya, plus pinter
 colutnya 
Untuk apa berpesta-pesta
kalo ketawan colutnya
malu kita sebagai...
koas geria

Selasa, 23 Agustus 2011

Hari Yang Berat


Pagi ini HP saya bergetar. Sebuah SMS masuk dan berisi perintah untuk segera bergegas ke lantai 5 untuk penentuan ‘para’ yang dapat masuk setase tehate minggu depan. Udah nyangkut nyawa koas kayaknya. Padahal saat menerima sms tsb saya sedang menjalani bimbingan dengan staf yang menggebu-gebu dan bercampur amarah (kayaknya) sedang ingin berbincang implisit kepada anak didiknya agar ia lega. Beliau akan lega jika anak didiknya mengakui bahwa pelayan kshtn aka dk*r sering menulis rsep dengan komponen2 yang tidak lengkap. Diagnosisnya lah ini lah ini lah. “ya ya ya, saya udeh teu. Gak usah ngotot lebay gitu deh, kami bisa nangkep implisasi anda sedari awal pembicaraan tadi.” Dengan suasana masih mencekam seperti itu, gimana saya bisa lepas dari cengkraman yah. Hmm. Geser pantat ke kanan, geser pantat ke kiri, mundurin kursi, sambil berkali2 membungkukkan badan dan melirik ke arah jam dinding. Udah gaduh gelisah. Mati aja kl saya dilempar dari ‘para’ gara2 saya gak dateng ke lantai 5. Sebenernya sih ada 1 temen dalam ruangan itu yang senasib sama saya. Tapi dia terlalu takut buat nyoba colut. Akhirnya, saya memberanikan diri meminta ijin. Mau gimana lagi. Separuh nyawa ada di anggrek 5. Dan alhamdulillah, saya diijinkan keluar.
Setelah melalui rintangan tsb, saya pun harus melalui rintangan berikutnya di lantai 5. Di sebuah ruangan di lantai itu terjadi musyawarah antara 18 calon ‘para’. Berdasar pertimbangan yang teramat berat, sang chief akhirnya memutuskan untuk berencana mengorbankan 2 orang dari 19 calon ‘para’. Itupun tak tahu juga nanti masih ada 1 orang ‘para’ yang nasibnya dubia.
Kita milih kita nyelametin temen tenggelam padahal kita juga belum tentu selamet, atau kita gak nyelametin temen dan kita selamat ?
Teramat berat! Voting dimulai dari saya. Saya hanya terdiam. Benar2 berat L. Karena saya terlalu lama membisu, salah satu dari ‘para’ berbincang muter2 yang intinya ya sama dengan yang sudah2 dibicarakan sebelumnya.
Chief : km pilih 16 apa 18 anak?
Sy : susah boi, aku gak bisa.
Para 1 : aku pilih 16
Chief : kamu *memandang ke arah saya lagi*
Sy : iya
Chief : iya apa?
Sy : 16
Maaf kawan, mungkin 1 kata dari mulutku ini langsung mematikan harapan kselamatanmu. Aq bisa merasakan apa yg kau rasakan sebagai ‘yang dibuang’. Situasi yang beraroma kejam. Aku tidak pernah menginginkan situasi seperti ini sebelumnya. Pada akhirnya, nasib kami pun masih menggantung sampai besok.
Untuk keadaan (di minggu lalu) yang meloloskan seseorang yang masuk 'stase elite’, saya hanya ingin berkata, “perjuangkanlah apa yang semestinya pantas diperjuangkan, jangan memperjuangkan apa yang belum pantas diperjuangkan. Alhasil, timbul kerugian pada orang yang sebenernya pantas diperjuangkan dan kesenjangan sosial pun muncul. Egois, ke laut aje!”
Untuk keadaan beberapa bulan lalu dimana sebagian dari ‘para’ memohon untuk jauh2 hari dapat memasuki stase elite ‘tersebut’ guna menghindari keadaan genting seperti ini, yang pada akhirnya anda (red. Birokrasi) tetap saja tak mengabulkan permohonan itu serta tetap memprioritaskan koas2 ‘kemarin sore’ masuk ke stase elite, saya hanya ingin bilang,”hey, lihatlah hasil akhirnya. Pihak kami juga kan yang dirugikan.”

Keegoisan itu memang dibutuhkan dalam hidup, namun egois lah pada tempatnya.
Dan akhirnya saya sedikit bisa mengerti mengapa dia minggu lalu diam dan bersikap ‘pura-pura’ tak tahu apa yang terjadi.

-Galau detected-

Senin, 22 Agustus 2011

i'm not a loser

Hari ini aku mirip tokoh idolaku waktu kecil, tapi yang versi gak elegan. Nih
Cengeng, weak!, dodol. Gak ada elegan2nya sama sekali. Harusnya yg gambar usagi sukino lagi mewek. Tp gak nemu sih.
Di saat buntu, nafsu makan meningkat. Kalap!

 Harusnya sih kalo udah dewasa penampakannya jadi elegan kayak di bawah ini. Tp apa mau dikata, cuma masalah buntu stase aja mewek, weee. udah gedhe juga, malu2in!
Tadi abis jalan2, eh nemu sesuatu yg gak menarik, tapi menarik buat aye saat ini. Cekidot selengkapnya disini

kamu : kenapa lo,, status lo alay bener
Aku    : berpikir untuk menyerah,, dan memilih pertempuran yang lain aja,, :
Kamu : Pecundang,, *meremehkan*
Aku    : i’m not a looser,, gw kan sailormoon dan sailormoon itu bukan pecundang.. *mikir*
kamu : nah itu tahu,,terus kenapa mau nyerah,,,,,
Aku    : gak tahu kenapa ,,sebel aja,, manusia kan ada capeknya,, mau nangis, mukanya udah jelek,, tadi nangis di kamar mandi,aja
Kamu : anak bodoh,,cengeng,, katanya jagoan,,  *meremehkan*
Aku     : iyaoo,,,kan sailormoon…
Kamu : Anak bodoh,, sailormoon itu berjuang 1.000 kali lebih kuat dibanding orang lain,, sailormoon itu punya 1.000 kekuatan,, kalau dia jatuh,,dia cuma nangis bentar,,abis itu pasti dia akan bersinar lagi… mana iya ada sailormoon nangis,, 
Aku  : iyaooo *lap ingus* :) :) cheer up
Kamu : terus berjuang… gak boleh nyerah.. apapun yang terjadi hanya mencoba untuk tersenyum.. :) :) ALLAH gak akan kasih yang terbaik,,
Sailormoon itu gak pernah nyerah,, saat dia memutuskan untuk menyerah…maka dia akan menoleh ke belakang,,dan melihat ada begitu banyak yang peduli… ada begitu banyak yang mengulurkan tangan..

Minggu, 21 Agustus 2011


Dari awal perjalanan sbg koas, kau menunda kemasukan saya dalam siklus. Yes, I’m okay, saya ikut antrian. Sadar diri saya bukan anak siapa2 disini.
Saat yang lain mendesak pintu anda untuk dapat tidak memperoleh  libur di awal perjalanan koas, anda meliburkan saya. Saya tidak tahu apakah saya dijadikan tumbalnya saat itu. Dan saya enggan beribet untuk memposisikan diri sebagai “sacrificied man”. Karena pengetahuan saya mengenai anda adalah minimal, sehingga kepala saya berkata,”ok, gapapa”
Saat yang lain mendebat anda demi bisa masuk stase sesuai siklus, anda melemparkan saya sehingga siklus saya berawal kacau, dan selalu saya di urutan akhir dan atau terakhir. Karena saat si kepala berkata untuk menenangkan dada,”ah gpp. Toh cepat lambat saya juga akan melewati stase2  itu.” Dan sekali lagi, kuasa saya apa disini, dalam badan saya tidak mengalir darah staf. “ok, ayo belajar di stase baru ini”
Saat anda akan menambahkan lagi jatah libur saya yang sudah di luar batas, saya berkata”ok, tapi tolong diliat lagi, kalo2 ada stase yg bisa saya masuki.” Dan saat itu ada keponakan staf yang terdaftar lagi pada stase yang telah lampau dilewatinya, dan untuk pertama kali saya meminta kepada anda untuk dapat memasuki peluang itu. Saya akhirnya sedikit bisa mencampuri apa yang biasanya tidak dapat campuri. Meskipun pada akhirnya saya harus dikirim ke perifer yang dalam perjalanannya membutuhkan pertaruhan nyawa tiap hari di jalanan. Fyi,  jalanan itu pernah menewaskan  seorang adik angkatan saya yang beberapa bulan kemudian akan wisuda. Namun semua itu tak terhiraukan demi tidak memperoleh bonus libur. “Yes I’m fine.”
Saat saya mendatangi anda untuk meminta nilai saya sendiri, anda bersikap seolah2 saya sedang mengemis harta yang anda punyai. Anda menyuruh saya balik ke bagian stase untuk menanyakan nilai saya, karena nilai saya belum masuk kantor anda. Kemudian saya meluncur ke bagian, dan ternyata nilai saya sudah masuk kantor anda. Kemudian saya balik lagi kepada anda, dan anda berkata nilai saya belum ada dan meminta saya ke bagian lagi. Kemudian karena masih ada sedikit perasaan manusiawi, orang dari bagian mengonfirmasi kepada anda via telpon. Dan dalam percakapan itu anda berkata bahwa nilai saya sudah masuk ke kantor anda dari kemarin, namun belum sempat anda masukkan ke komputer. Anda pikir saat orang bagian telpon, saya tak ada disana? Saya mengamati percakapan anda sampai titik terakhir! So, apa gunanya anda menimpangkan saya kesanakesini jika anda tahu nilai saya ada di anda? Ok, fine, mungkin ini ujian akhirat untuk saya.
Dan mungkin masih banyak lagi yang tak tersebutkan satu persatu hal yang telah anda lakukan kepada saya.
Dan dalam perjalanan terakhir ini, saya terjebak di antara 2 jurang curam. Satu jurang adalah saya crash farmasi, satu jurang lainnya adalah 1 stase terakhir yang belum saya masuki, THT. Farmasi membutuhkan kuota, THT apalagi. Untuk dapat masuk tht, saya harus sudah melunasi utang di farmasi. Untuk memasuki farmasi, saya diharuskan menunggu 2 minggu lamanya. Sehingga saya (sangat) terpaksa (sekali) akhirnya libur juga. Namun 2 minggu yang lalu saya masih bisa terbang kesana kemari, tak ada beban sama sekali, karena dalam dada saya tertanam kuat harapan untuk dapat memasuki tht di akhir bulan ini. Saya berpositif thinking luar biasa. Namun, saat hari ini saya mendatangi kantor anda untuk melihat ‘para’ yang akan dapat memasuki siklus paling terakhir tht sebelum datangnya ‘ujian masa depan’ , saya menatap nama saya ada di nomor 3 dari terakhir. Banyak tanda tanya dan segalanya berkecamuk dalam diri saya, tak seperti biasanya. Sebuah pertanyaan berisi,”anda diciptakan untuk apa? Untuk membuat hidup lebih teratur ataukah untuk menghancurkan harapan/masa depan bocah?” pertanyaan lain menyusul,”apa salah saya kepada anda? Apakah saya pernah menerobos pintu anda seperti yang lain? Apakah saya pernah mengeluh tentang semua yg anda putuskan kepada hidup saya sebelum2 ini? Enggak kan?” pertanyaan lain mendesak,”kenapa yang lain yang berstatus masih sama seperti saya bisa masuk stase dari minggu kemarin? Sedangkan saya tidak? Kenapa anda selalu memberikan hal2 yang abnormal dalam perjalanan saya?”
Dan saat ini saya mulai sedikit mempercayai bahwa domba dapat berubah menjadi harimau saat ia dalam kondisi yang teramat terpojok. Vonis saya adalah akhir bulan depan. Yang lain memiliki 2-3 utang, namun anda memasukkan mereka di nomor atas saya. Sedang saya yang hanya memiliki 1 hutang dan itupun karena saudara anda yang memaksa saya untuk bisa masuk (hanya) baru di minggu ini. Kita lihat besok seberapa kuat domba dapat mencengkram daging anda. Dan maaf kawan, jika saya nanti terpaksa gantian merobek baju anda karena anda terlalu nyaman dalam baju tebal tersebut.
Bolehkah saya menangis saat ini? Namun murah sekali air mata saya, karena tak mengubah apa-apa dan anda tetap yang berkuasa.
Fyi, sayamarahnamunsayataktauharusmarahpadasiapakarenaandatakbernyawa.
Anda adalah B.I.R.O.K.R.A.S.I

Jumat, 19 Agustus 2011

Nikmatullah

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” 

Petang ini saya tertegun oleh sesuatu yang tak tahu harus saya sebut itu "peringatan" ataukah "kabar gembira". Selepas solat maghrib, HP saya bergetar, ada sebuah SMS masuk. SMS tersebut berasal dari seorang calon pembeli tiket simposium saya. Ia mengatakan bahwa ia sudah mentransferkan sejumlah uang ke rekening saya untuk mendaftarkan diri di simposium saya. Lebih mengejutkan lagi, ia juga mendaftarkan 3 kawannya yang lain dalam simposium saya. Hari kemarin saja saya tidak mengharap lebih kepada para pembeli tiket saya. Kalau konfirm beli ya syukur, kalo gak jadi beli ya sudah. Belum genap 2 menit setelah sms tersebut masuk, HP saya bergetar lagi. Sebuah SMS masuk berasal dari calon pembeli tiket yang lain. Pengirim SMS kedua ini juga mengabarkan bahwa ia sudah transfer uangnya ke saya. Memang di permukaannya, ini merupakan berita gembira bahkan sangat gembira. Namun...mengapa saya berpikir ini sebuah peringatan ataukah memang kabar gembira? Di telusuri lebih lanjut, sms saya terima usai saya solat maghrib. Tadi saya menunda-nunda  solat maghrib dengan menyantap dulu nasi trancam yang saya beli. Astaghfirullah. Mengapa Allah masih memberikan nikmat yang begitu besar sementara saya jelas-jelas menyepelekan perintahNya? saya manusia minimal jengkel jika ada orang yang menyepelekan dan tidak menghiraukan apa yang telah saya katakan. Subhanallah. Tidak ada lagi yang bisa saya katakan untuk ini. Mau menangis,  mata hamba tak dapat menangis ya Allah. Hanya hati terdalam yang serasa teriris saat kau memberikan nikmat ini. Salah satu beban masalah hamba Engkau hilangkan dalam waktu beberapa menit saja. Engkau Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang :(

Sabtu, 13 Agustus 2011

Eindruck Heute


Judulnya seh "Eindruck heute", tapi aye kagak ngarti artinya. Tu aye dapet dari memberdayakan google translate. he


1st
Cuma pengen teriak,"AKU DILIBURIN LAGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII !" Saat ini saya ditempatkan di posisi "berenang-renang ke tepian, berakit-rakit dahulu". Saya diliburkan saat ini, dan saya melanjutkan sisa masa kerja terakhir saya dalam waktu 1 bulan ke depan. Keadaan ini 'akan' memaksa saya untuk bertempur dengan birokrasi lagi di akhir bulan depan, yaitu saya harus mengemis2 dengan setengah mendesak mbak2 pembuat nilai akhir saya. Karena waktunya mepet dengan pengumpulan syarat2 untuk menjalankan 'the next examination'. Tau sendiri birokrasinya kayak apa. Makanan yang berjudul 'birokrasi goreng' itu membuat saya nyeletuk,"ribet banget sih hidup gue".
Backsong: Andai by Opik

2nd
Cuma pengen loncat-loncat,"ASEEEEEEEEEEEEEK. HOREEEEEEEEEE. AKHIRNYA HARI INI SYARAT BEDAH BERESSSSSSS SEMUAAAAAAAA !"
Untuk merayakan kemenangan kecil ini, sepulang dari rumahnya orang sakit, saya memberikan penghargaan kepada diri saya berupa semangkok bakso dan sebotol fr*stea serta segelas jus jambu. Eheheheh (lg libur puasa).

3rd
Biasanya jika gak ada jaga, saya bisa weekend di rumah. Tapi sekarang gak bisa, demi mencari sesuap nasi dan segepok kertas merah. Yah, minggu ini cilo balik, yg atunya buka ma mertua. (Plis deh, bukannya lo emg biasanya bertapa di kamar menikmati dunia lo sendiri yah???) huph, iya sih. Tapi kl puasa2 gini, mupeng juga pengen buka bareng keluarga kayak dulu.
Eiya, aq kan punya misi2 yang belum terselesaikan. Mari kita selesaikan malam ini!!!! GANBATTE!!! (red. ngegame, ngetik2 gak jelas, nggambar2 gak jelas, semua yg serba gak jelas, heheheh)

Jumat, 12 Agustus 2011

Realize Your Love !


I wanna rewrite what I read from tru simplicity
"We do not need great reasons to love people: just a little caring and affection is enough. So how can we not love Allah (SWT) when everything we have is from Him and nothing bad is from Him? We know these things, but we just need to reflect on them. If our love for Allah (SWT) increases and intensifies, then we cannot disobey Him. How can you disobey the one that you love and make Him unhappy?"
          -Mohammad Ali Shomali-

Kamis, 11 Agustus 2011

I am SuperBored

Sumpah saya bosan. Saya diliburkan di saat yang tidak tepat. Mau belajar, tapi kok ntar saya malah jadi pinter. Kan kasian temen2 saya yang kesaing kepinterannya *banyak alasan*. Saya kini sedang libur 'kerja' dan libur puasa. SO AMAZING HOLIDAY!!! Sampai saya lumutan di kamar! Dan mungkin saat ini saya terpikir untuk keluar jalan2. Semoga tak ketemu dengan orang2 yang memiliki memori 'pernah mengenal' saya. Saya jengah mendengar sahutan 'hoi anak ilang', 'woi autis'. Hufh. Yasudah. Saya siap2 dulu. Sekian.

Selasa, 09 Agustus 2011

Sabtu, 06 Agustus 2011

Malming Bersama Raqib Atid dan Yang Maha Penyayang



centil2 cantik2 bajunya bagos laaa

huph. geje. makan dimana yah. Ya Allah, minta ijin nonton youtube dulu..

Ini adalah salah satu lagu favoritnya ciloh taq u-uk.

Jumat, 05 Agustus 2011

today's notes

  • Orang jatuh bukan karena batu besar, tapi karena kerikil2 yang disepelekan

  • Seorang guru berkata kepada muridnya," Jawaban itu yang sistematis, 1. jawaban pendahuluan 2. jawaban utama 3. jawaban pemanis, gak perlu muter2, jadi kayak kalian sekarang ini. Kalian maju kasus minor bareng2 for killing time. Jadi gak saya tanya2in, dan saya saat ini bingung mo ngoreksi satu persatu kasus kayak gimana. Pinter kalian ini, saya makin bodoh aja dibo'ongin sama murid."