Minggu, 16 Desember 2012

Kangen

Gw hampir lupa ekspresi wajah ibu ketika tertawa. Gw lupa ekspresi bapak saat puas njailin gw.
Saya kangen temen jalan saya yg paling setia....bapak.
Saya kangen masakan ibu yg sederhana tapi.....enak.

#np next plane home

Bahagia itu sederhana

Pas pengen makan duren, pas dapet duit. Gedhe lagi insentif bulan ini. BAHAGIA ITU SEDERHANA.

Memang matre itu perlu. Bener kata Rasulullah, catat semua transaksi hitam di atas putih. 'Jasa' sekalipun. Mending masuk ke kantong orang2 yang membutuhkan ketimbang masuk ke kantong orang2 yang tidak bertanggungjawab.
Happy Desember!^^/

Kamis, 29 November 2012

No expectation life

Its about learning to walk in :

no expectation...
targetless...
no ambition...

...LIFE

I'll just walk to wherever the world want me to go through.

Allah always loves me whatever and wherever I am


Sabtu, 10 November 2012

Thanks

Perjalanan usia mengubah beberapa pola pikir dan cara pandang saya. Dulu saya seorang idealis, perfeksionis. Mutiara berkilau itu mutiara yang memang harus memancarkan silau. Jika tidak memancarkan sinar, berarti itu bukan mutiara berkilau, tak memandang alasan mengapa bisa tidak berkilau.
Namun sekarang, saya bisa memandang mutiara redup bisa melebihi mutiara yang berkilau. Tak perlu memancarkan sinar. Meski terkadang masih sedikit terbersit pikiran seperti khalayak ramai, namun saya bersyukur saya bisa tetap memandang kilaunya mutiara redup. Dan saat inipun saya terus belajar dan mencari.
Upaya.
Yang kamu tetapkan itu sudah bagus. Jangan memandang ke bawah untuk urusan ini. Fokus. tak usah tergelincir hanya karena kerikil kecil. Apapun yang terjadi, singkat/panjang, jalani saja. Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk saya.
Ini. akan. untuk. tak. perlu. tau.

Saya ini merah.

Terima kasih. :D

Thanks Mom!

Ibu mengajariku kemandirian dan ketangguhan sebagai seorang wanita. Sempat terbayang saat ibu mengecat rumah dengan naik tangga saat sedang hamil tua adikku.
Ibu adalah orang pertama yang mengajariku mengaji dan solat. Ini adalah suatu karunia dari Allah untukku, karena tidak semua anak bisa mendapatkannya. Ia membekaliku prinsip-prinsip hidup yang harus dipegang kemanapun aku pergi. Meskipun sering merasa sebal akan kebanyakbicaraannya, namun semua itu untuk kebaikan saya. Tidak bosan-bosannya mengingatkan semua hal agar anaknya dapat selalu berada di garis yang lurus.
Siang ini, saya melihat seorang saudara yang dengan gampangnya meninggalkan solat tanpa suatu beban apapun. Padahal jika ia berada di rumah ibunya, ibunya akan selalu mengingatkannya sudah solat atau belum. Hal ini membuat saya berpikir...'kasian ibunya.' Orang tua tidak mengharap balas budi dari semua yang sudah mereka berikan kepada anaknya. Mereka hanya berharap doa dari anak soleh. Sebuah amal jariyah yang tidak akan putus saat mereka dipanggil kelak. Dan pada saat hari pembalasan, anak bisa menyeret orangtuanya ke 'tempat yang tidak diharapkan' atas jawaban mengapa ia tidak solat.
Kasian ibu kalo saya melalaikan solat. Sudah susah payah mendidik saya dari kecil, namun yang dididik tidak memegang teguh apa yang sudah dibekalkannya.

Terima kasih.... ibu.

Dirty Little Secret

Krn saat ini perut lg tidak bergejolak, belajar gak bisa, maka saya putuskan untuk ngeblog sajah.

Kangen masa2 koas.

My dirty little secret when I was koas...

Saya suka mencari lorong2  rumah sakit yang dikenal angker oleh banyak orang saat malam hari. Untuk apa? untuk singgah sejenak aka tidur :p
Lorong radiologi...
Kebetulan di ruang solat radiologi ada sofa panjang empuk. Enak buat tiduran. Saya suka mampir tidur disana sebentar untuk sekedar mengelap peluh. Pernah suatu ketika saya menjatuhkan tas vital sign saya (tensimeter) ke dalam toilet WC ruang radiologi tersebut. Mungkin karena kesadaran saya sudah menurun di jam-jam adzan subuh saat itu.

Rabu, 08 Agustus 2012

Untuk ke-3 kalinya, saya tidak tembus PTT. Saya tidak menyebutnya dengan kata 'gagal', karena ini bukan suatu kegagalan. Ujian tertulis untuk tembus PTT pun tidak ada. Yah, mungkin ini bukan jalan terbaik untuk saya. Saat berbuka bersama di meja makan, justru ayah ibu berbicara panjang lebar memberikan semangat dan mengingatkan selalu bahwa segala kebaikan dari Allah ada dibalik semuanya.
Malam ini pun ibu mengakui kalau ia sebenarnya tidak ikhlas anak perempuannya pergi jauh2 dari rumah. Minggu kemarin pun saya mendaftar cpns kemenkes pusat. Yasudahlah, saya tak tahu faktor mana yang menyebabkan saya tak tembus PTT kali ke-3 ini.
Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Saat ini tinggal berpikir kemana saya harus melangkah. Menetap di naungan ayah bunda atau melanjutkan perantauan saya di pulau seberang. 
Hidup mudah, berpikir sederhana, jalan dan nikmati saja. Dasar saya seorang ambisius (dan saya menyadari kelemahan saya itu), semua itu bukan hal yang mudah semudah membalik telapak tangan, namun juga tidak sulit sesulit merangkul gunung. Akan saya upayakan semuanya. Menjadi lebih dewasa. 'dewasa'? hmm, kata yang saat ini tidak terlalu berlebihan saya rasa.
Selamat menempuh hidup masing2. Semoga sukses di jalan masing2 kawan! :)

Maha Pengasih Maha Penyayang

"Bismillahirrahmanirrahim" = "dengan menyebut nama Allah Yang Maha PENGASIH lagi Maha PENYAYANG"
Banyak kali dalam sehari kita umat muslim mengucapkannya. Dalam solat. Karena suara imam tarawih malam kemarin enak didenger, saya jadi bisa menikmati ayat demi ayat al Quran yang dibacakannya.

"Bismillahirrahmanirrahim" = "dengan menyebut nama Allah Yang Maha PENGASIH lagi Maha PENYAYANG"

Berkali-kali setiap hari Allah mengingatkan kita bahwa Ia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Namun banyak manusia bodoh tidak meresapi hal ini. Bismillahirrahmanirrahim. Selalu mengasihi, menyayangi, memberikan kenyamanan di setiap nafas yang kita hirup. Jika kita selalu ingat dan menyadari jika kita memiliki Allah yang 'sangat' bahkan MAHA menyayangi, maka untuk apa kita masih bersedih terhadap permasalahan dunia yang sedang dihadapi. Memang manusia hanyalah manusia biasa yang penuh dengan keluh kesah. Namun penyegaran ingatan setiap hari saat solat hendaknya mampu menjadi berkah tersendiri untuk orang muslim.

Jumat, 27 Juli 2012

PTT : Sebuah Kehormatan Bagi Seorang Dokter

Minggu ini adalah minggu pembukaan PTT ke-3 kalinya di tahun ini. Setelah gagal di PTT ke-1 dan ke-2, saya kembali lagi mendaftar.
Hmm..."PTT". Mendengar 1 kata ini, pikiran saya terpecah menjadi 2, pikiran negatif dan pikiran positif. Bagai simalakama jika saya sedang memikirkan 'PTT'. Jika diterima PTT, di satu sisi saya bahagia karena berhasil lolos, namun di satu sisi saya harus bersiap diri dengan keterpencilan sebuah peradaban.
Berikut beberapa hal yang sempat menggelantung dalam pikiran saya selepas sah menjadi seorang 'pelayan kesehatan' :
1. Jika saya PTT, saya akan mendapat surat masa bakti, dan dengan itu, saya bisa mendapat poin lebih jika mendaftar ppds.
2. Jika saya PTT, apa akan ada pasien yang datang berobat ke tempat praktik pribadi saya, sedangkan pemikiran orang-orang terpencil biasanya masih kuno.
3. Jika saya PTT, apakah saya masih bisa menabung guna uang saku sekolah nanti? Padahal biasanya gajinya nunggak2, dirapel beberapa bulan.
4. Jika saya PTT, apa saya bisa sambil bekerja di RS yang notabene bisa menjadi pengalaman kerja tambahan jika saya nanti mendaftar sekolah spesialis?

Mungkin beberapa hal masih bisa saya lakukan (seperti praktik pribadi, bekerja sambilan di RS) jika saya beruntung mendapatkan lokasi PTT yang mendukung. Namun, jika tidak? saya membayangkan hanya bisa berkutat dengan kegiatan rutin dalam keterpencilan itu.
Post gagal PTT untuk ke-2 kalinya mengharuskan saya intropeksi diri. Dan beberapa hari yang lalu saya tersadarkan oleh beberapa inspirasi dari kawannya kawan yang lolos PTT.

"Kalau mindset kamu seperti itu, kamu gak bakalan lolos PTT lagi. Pengabdian dulu. Gak boleh egois. Niat itu sangat vital sekali. Kalau banyak amal, hidup akan dimudahkan. Jangan hanya terus-terusan memburu dunia."
Beberapa patah kata di atas benar-benar merasuk ke dalam otak saya. Iya ya, selama ini saya diselubungi nafsu duniawi, egois. Menjadi seorang dokter adalah anugerah. Dan detik ini saya bisa berkata, dokter yang diberi kesempatan PTT adalah dokter yang diberi kehormatan sebagai seorang dokter untuk menjalankan tugas mulia sejatinya dokter. Tidak semua dokter diberi kehormatan untuk menjalankan PTT.
Tidak munafik, dulu saya sempat berpikir :
1. Enak ya para anak staf, bisa langsung sekolah spesialis tanpa harus bersusah payah PTT dulu (meski PTT tidak menjamin lolos ppds pula).
2. Enak ya jadi dokter yang menetap di Jawa yang dibuai materi dunia yang lebih banyak dan fasilitas lebih lengkap.
3. Gimana ya nanti kalo PTT, apa bisa belajar. Jangan2 nanti daftar sekolahnya jadi mundur lagi.

Namun saat ini pikiran saya bisa lepas jauh-jauh dari itu. Sungguh sebuah kehormatan bila kita diberi kesempatan Yang di Atas mengabdikan diri di jalanNya. PTT merupakan sebuah penghargaan yang tak ternilai harganya. Buang jauh2 pikiran sekolah dan uang. Manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. sekali lagi, orientasikan hidup untuk akhirat, bukan dunia. Jangan memandang langkah orang lain, karena kamu memiliki jalanmu sendiri - sendiri.

Sabtu, 28 Juli 2012
regards,


Jumat, 11 Mei 2012

Premature Ego

Ketika seorang anak seumur jagung menampakkan egonya...

Bukan bocah yang ini... Dia hanya seorang bocah yang sedang dikurung di dalam kamar supaya tidak ilang kemana-mana...

 Bukan bocah yang ini pula... (red. ini bocah yang sama)
 Tapi bocah yang ini tokoh utamanya... (red. kaos merah). Check it out!
Ceritanya si kaos biru menarik-narik tangan si kaos merah gara-gara si kaos merah mengejek si kaos biru yang sedang dikurung oleh neneknya di dalam rumah. Si kaos merah sempat menangis dan ketakutan, kemudian pergi entah kemana...

Selang beberapa menit, si kaos merah kembali ke depan penjara si kaos biru. Hmmmh, dia membawa makanan jeli warna-warni. Ia memakannya dengan nikmat dan atraksi-atraksi yang menggiurkan di depan si Kaos biru. Si kaos biru pun tak kuasa, ia hanya bisa menatap jeli warna warni itu masuk dengan mulus ke salam mulut si kaos merah. Seorang bocah lain di luar rumah pun tertarik pada si kaos merah yang sedang (sangat) menikmati jajanan jeli warna warni tsb. "hmmm nyam nyam nyam...
Sepertinya si kaos merah berbakat menjadi seorang bintang iklan makanan. Ia berhasil menarik dan mengunci mati perhatian 2 bocah sebayanya,,,


Meskipun si kaos biru hidup dalam penjara, namun sepertinya ia tetap tampak masih bisa menikmati hidupnya...

Sekian. 

Target Hidup

Mendengarkan "Tragedi Sukhoi" yang sedang hangat diperbincangkan...
sekali lagi...
teringatkan kembali...

Manusia hanya seonggokan daging yang dititipi nyawa oleh Tuhan
'Manusia beruntung' akan selalu ingat dan siap untuk dipanggil kembali kepadaNya kapan saja
Namun mengapa masih banyak manusia yang masih berorientasi pada dunia *termasuk saya*

diadaptasikan pada permasalahan hidup saya khususnya...
1. Untuk apa saya berambisius untuk bisa sekolah lagi?
2. Apakah saya sudah memiliki sejatinya tujuan hidup?
3. Saya memikirkan hal ini itu, namun apakah itu semua saya dasarkan dan orientasikan pada urusan akhirat?

Ambisi

Once upon a time in China, seorang murid mendiskusikan suatu masalah kepada gurunya
Me : Gmn nih gur? Gak enak nih ma sodaraku kalo bilang. Masukan dong gur.
Guru : Ya beritahu aja. Kalau yang kamu rencanakan itu benar kan ga ada masalah. Paling masukan sy buat km, jangan terlalu berambisi. Biasa aja, ikuti skenario yang benar. Mereka pasti mengerti.
Me : Manusia emang kudu punya ambisi kali, biar punya semangat dan tujuan hidup yang jelas. Emang guru yg gak punya ambisi.
Guru : Ambisi... Masalahnya ada 2 hal yang menjadi target ambisi (3:14-15). Semua orang punya ambisi, termasuk guru. Pasalnya yang dikatakan ambisi hanya yang di '14'. Ada analisa penyakit dari ambisimu. Perlu dilihat juga tuh jalan. Barangkali pengamatan utuh lebih bisa diraih.

Ambisi? Hmm, memang saya seorang ambisius. Namun saya pikir dengan ambisi membuat hidup lebih hidup. Hidup yang bertarget. But...Let's check it out!

3:14-15 (QS Ali Imran 14-15)




[3:14] Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakl86 dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

[3:15] Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Jumat, 20 April 2012

Tegal : Wisata Kuliner

Lima hari yang lalu saya bertandang ke rumah salah seorang sahabat saya di Tegal. Naik travel dari Solo-Tegal biaya Rp100ribu,-. Tiket travel bisa dipesan via telpon dan pembayaran dilakukan saat sudah di perjalanan. Kami naik travel 'Billa'. Kantornya ada di kanan jalan sebelum pertigaan terminal tirtonadi (jika dari arah Kentingan Jebres. Kami berangkat dari Solo jam 8.30 pagi dan tiba di Tegal jam 4.30 sore. Di tengah perjalanan sebelumnya kami berhenti istirahat sekali di rumah makan singgah. Seperti layaknya rumah makan singgah lainnya, tarif makanannya pun di atas rata-rata. Indomie goreng saja berharga Rp 7000,-.
Setibanya di Tegal, kami langsung mandi dan solat secepatnya, karena kami berencana (mendadak) melihat sunset di pantai dekat sana. Dan rencana ini gatot (red. gagal total), karena telor ceploknya udah keburu tenggelam di air. 
Sedikit mengenai kota Tegal..emmm...Panas! kita akan dibuai dengan kehangatan di atas rata-rata baik pagi, malam, apalagi siangnya. Kamar kawan saya sudah dilengkapi teknologi yang bernama AC sih, namun sepertinya hanya sedikit mendinginkan darah saya yang terlahir di daerah kutub pegunungan.
Karena matahari telah tenggelam, kami menikmati alam ala kadarnya yang bisa dinikmati. Hanya beberapa menit kami di pantai, selanjutnya kami meluncur ke masjid agung. Usai maghrib, kami bertiga menikmati romansa bersama berjalan-jalan di alun-alun. Jika tidak sekarang, kapan lagi kami bertiga bisa menikmati sisa waktu bersama lagi. Ini adalah saat-saat terakhir kami bisa bersama karena setelah saat ini kami bertiga akan menempuh jalan hidup kami masing-masing.
Oiya, usai solat maghrib kami mampir dulu ke warung 'sauto tauco' yang letaknya di belakang masjid agung. Tempatnya tersembunyi ternyata. Rasa sauto tauco berbeda dengan layaknya soto biasanya. Mungkin memang berbeda, karena dari namanya saja sudah berbeda 'sauto' dan 'soto'. Rasanya gurih dan asam. Tauco merupakan kedelai yang difermentasikan. Harga 1 porsi sauto tauco dan segelas teh hangat = Rp 12.000,-.
SAUTO TAUCO



Jalan di alun-alun, kami jajan 'tahu gejrot'. Kesan pertama-->"apa sih nih, cuma tahu yang dipotong2 dan sepertinya rasanya mirip tahu campur." Satu porsi dihargai Rp 3000,-. Dan setelah kami mencoba rasanya, hmmm so simple but tasted delicious. Saya ketagihan! Dan akhirnya saya mengorek-ngorek resepnya di internet. Tips saat jajan tahu gejrot : harap membawa air minum sendiri karena tukang tahu gejrot adalah tukang keliling, meskipun ada yang menetap di alun-alun, namun mereka tidak menyediakan air minum. Kita harus membeli air minum di pedagang kaki lima sekitarnya. Penampilan tahu gejrot simpel sekali, rasa juga simpel, cara bikinnya juga mudah, tapi rasanya cukup membuat kecanduan. Ada berbagai macam cara membuat tahu gejrot. Tak hanya dengan tahu pong/ tahu sumedang, kita pun bisa membuatnya dari tahu putih biasa. Kuncinya asal kuahnya bisa meresap sampai ke tengah tahu. Mudah dibuat dan lumayan untuk cemilan rumah di sore hari. 

TAHU GEJROT

Berikut saya sertakan resep 'tahu gejrot' (kopas dari: http://bankresep.wordpress.com/2007/03/07/tahu-gejrot/)


Versi I 
Sumber: Tabloid Nova
Bahan:
20 bh tahu pong/tahu sumedang
2 sdm bawang goreng
Haluskan:
4 bh bawang merah
3 siung bawang putih
7 bh cabai rawit
1 sdt garam
Kuah:
2 sdm air asam
100 gr gula merah
250 ml air
4 sdm kecap manis
Cara membuat:
1. Buat kuah: rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat, saring.
2. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam larutan gula merah bersama air asam dan kecap manis, masak sampai matang dan mendidih.
3. Potong-potong/gunting tahu dalam piring saji, siram kuahnya, taburi bawang goreng.
*****
Versi II
Sumber: cirebon-line.com
Bahan:
2 buah tahu putih
Minyak untuk menggoreng
5 buah cabai rawit
3 buah cabai merah
3 siung bawang merah
1 sdm gula merah
1/2 sdt garam
5 sdm kecap manis
1 gundu asam Jawa
1/2 gelas air matang
Cara membuat:
* Potong tahu berbentuk kotak-kotak ukuran 4 X 4 cm. Goreng hingga matang. Angkat, tiriskan.
* Larutkan asam Jawa dengan air matang. Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, garam dan gula merah dalam cobek tanah liat. Tuang kecap, air asam, aduk rata.
* Masukkan tahu sambil ditekan-tekan dengan ulekan hingga pecah dan saus meresep. Sajikan.
*****
Versi III
Sumber: Kumpulan Resep Masakan Indonesia
Bahan-bahan:
* 16 buah tahu goreng, potong jadi 2
* 4 siung bawang putih
* 2 buah cabai merah
* 4 buah cabai rawit
* 5 buah bawang merah
* 2 buah cabai hijau
* 3 sendok makan air asam
* 1 sendok makan kecap manis
* 250 cc air
* 1 sendok makan gula merah
* 1/2 sendok teh garam
* 1 sendok makan bawang merah goreng
Cara membuat:
Haluskan bawang putih, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, cabai hijau, gula merah, dan garam, lalu masukkan air asam, air, dan kecap manis, aduk rata, masak hingga mendidih, angkat, sisihkan.
Letakkan tahu goreng di atas piring saji, tuangkan saus tadi, lalu taburi dengan bawang merah goreng di atasnya, sajikan.
Usai menikmati tahu gejrot dan berfoto singkat di temaram balaikota, kami bertiga pulang. Malam hari kami merencanakan tujuan obyek wisata berikutnya. Saya dan seorang teman saya yang berasal dari solo ingin ke gunung Guci, namun karena ketiadaan sopir, kami urungkan niat itu. Jalan yang curam menjadi alasan kami untuk tidak memberanikan diri menyetir sendiri ke sana. nb: apalagi kami belum 'sekolah' dan belum menikah. :D
Keesokan harinya, kami menuju 'sate batibul'. Kami memesan sate daging dan kami mendapatkan 'sate tanpa lemak'. Ada yang berbeda antara sate tegal ini dengan sate kebanyakan. 
  1. Sate dibakar tidak dengan kecap maupun bumbu lainnya.
  2. Sate murni daging sehingga warnanya tampak lebih putih dan tidak terlalu gosong
  3. penyajiannnya boros piring (saya rasa), kita akan mendapatkan : 1 piring untuk nasi, 1 piring untuk irisan bawang cabe, 1 piring kosong untuk menaruh sate dan melumurinya dengan kecap sendiri
  4. kita tidak akan mendapatkan bubuk merica di sate tegal ini. Jika anda nekad meminta merica, sang penjual akan meng-uleg-kan butir-butir merica untuk anda.
  5. Di halaman warung, papan nama warung sate bersebelahan dengan papan iklan herbal untuk penurun tekanan darah tinggi.


1 porsi sate tanpa lemak (5 tusuk)  + es jeruk = Rp. 23.000,-. Lebih mahal memang dari sate biasa, namun satenya bersih dan tak ada sedikitpun lemak yang menempel pada daging sate. Ukuran irisan dagingnya juga lebih kecil sih dari sate kebanyakan. (Pelit ih penjualnya!)
SATE BATIBUL







Usai jajan sate, kami kembali ke rumah. Tak banyak yang bisa kami lakukan karena ketiadaan sopir. hee. Akhirnya kami tidur sampai sore jam 03.00. Sore harinya kami bersiap-siap solat tanpa mandi dan kemudian keluar melalui pintu belakang rumah kawan tegal saya. Pintu belakang ini menghubungkan rumahnya dengan waterpark. Oh wow! seperti pintu ajaib doraemon! kami langsung melihat kawah air terhampar di hadapan kami. Disana kami bermain air sepuasnya. Kami menuju plorotan air, cuma plorotan air sih, Tapiiiiiii rasanyaaaaa 'exciting!' seperti rasa saat meluncur di jet coaster. wuing, wing, wiiiiiing! badan kelempar kesana kemari. Untung kagak jatoh.  udah lama gak ngerasain beginian. Jaman koas sudah merenggut banyak waktu bermain kami (halah!).
Karena menerobos lewat pintu belakang rumahnya kawannnn, jadi ya gratis. Gak pake bayar pintu masuk. hahahah.
Malam harinya usai puas bermain air, kami keluar dinner ke kompleks 'kupat blengong'. Satu porsi kupat blengong + teh botol +1 tusuk sate blengong + 1 paha blengong = Rp 12ribu,-. Fyi, blengong merupakan unggas perkawinan bebek dengan itik. Rasanya campuran antara rasa bebek dengan ayam kampung. Rasa kupat blengong, hmm, gurih, mirip rasa opor ayam tapi kuahnya lebih kental dan gurihnya gimana gitu. BEDA pokoknya!
KUPAT BLENGONG






Sebelum pulang ke rumah. kami mampir lagi ke alun-alun. saya dan kawan solo saya ketagihan tahu gejrot! Jajan lagi deh!
KENYANG! Alhamdulillah...
Malam itu saya mendadak tidur lelap lebih awal. Udah lama gak ngerasain badan nyaman kayak begini. Dulu pas SMP, tiap abis renang, pasti tidurnya pules tanpa mimpi apa2, dan saat bangun, badan baru kerasa pegel2. Ini dia yang saya rasakan saat ini. Memori saat SMP.
 Keesokan harinya kami bersiap membeli oleh-oleh. Sebelum membeli oleh-oleh kami menyempatkan mampir sarapan di 'kupat glebet'. sepertinya orang tegal suka dengan menu 'kupat'. Satu porsi kupat glebet + 1 teh botol = Rp6ribu (kira-kira segitu. Gak nyampe 10ribu pokoknya. Saya lupa, coz dibayarin kawan tegal saya sih). Rasanya, hmmm, beda!
KUPAT GLEBET

Saya membeli oleh-oleh pia tegal. Satu kotak berharga Rp 25ribu isi 10. Ada banyak macam rasa dan kita bisa memilih. Ada rasa bawang, coklat, kacang hijau, keju, rasa buah, durian, dll. Saya merekomendasikan yang rasa buah. Tapi bisa loh kita memilih banyak rasa dalam 1 kotak. Bentuk pia tegal berbeda dengan pia kebanyakan. Ukurannya lebih besar dan bentuknya tidak cuma bundar (bervariasi sesuai rasa). Namun saya pribadi sih lebih suka bakpia jogja. hehe. Produsen pia tegal kebanyakan keturunan tionghoa. Selain pia tegal, ada juga tahu aci yang juga asli tegal. Tahu aci seperti tahu bakso namun isinya bukan bakso, tepung pati sepertinya. Lebih enak tahu bakso sih kalau pendapat saya. Oiya jika anda ingin membeli pia tegal, berangkatlah pagi2 jika tidak ingin kehabisan. Paling tidak ya jam 8 pagi.
Usai membeli oleh-oleh, saya menghabiskan waktu di kamar sampai sore tiba. Gila, Tegal is hot! AC gak mempan bt saya (khususnya) yang berdarah panas. Kami tidak mau mengulangi kesalahan yang sama hari itu. Kami solat ashar dan mandi sore lebih awal. Kemudian jam 4.30 pm kami capcus ke pantai. Kami berfoto-foto di sana sambil menunggu telor ceplok tenggelam. 


(yah..bintangnya gak ketangkep)
(ada 1 bintang di atas pohon. tp ada nenek2 lewat... yah. Bkn fotografer dan tdk tertarik fotografi, ya alakadarnya ya. hehee )
Usai menikmati sunset, kami pulang. Kawan tegal saya menyuguhi ikan bandeng bakar yang besar sebagai dinner malam terakhir kami.
Kami naik travel yang sama untuk pulang solo. Jadwal pemberangkatan travel Solo-Tegal jam 8 pagi dan jam 8 malam. Tarif sama Rp 100ribu.
Tiap pertemuan pasti ada perpisahan. Allah menunjukkan jalan yang berbeda-beda pada manusia, meskipun tujuan mereka sama. Selamat berjuang kawan! Semoga kita bisa bertemu lagi ASAP! Demi cita! SMANGAT!!!





The latest moments 'o Solo

Actually that is a last year's posting draft. I had a dinner with my 2 friends with a simple menu of 'lele'. After having had a dinner, we visited 'sosis naga'. I wont forget every minutes we have spent together.

We enjoyed a simple nice situation with a little romantic touch in 'sosis naga' place. Although it just served very simple snacks such as baked sausages, baked bananas, baked meatballs, it had many customers (most of them were teenagers). 



Some special moments I wont ever forget from the cultural city (red. solo) :

  1. Watching many free cultural shows and exhibitions
  2. PGS ( a kind of traditional market that sold many cheap clothes, shoes, etc (u could find a Rp 20.000,- shoes here with many unique variety)
  3. Beef yakiniku pak warto!
  4. My green campus!
  5. Nonongan! (this was a place consists of many acceccories shops. U could find varieties of accessories. And certainly the prices were c h e a p! :D)