Jumat, 27 Desember 2013

FLASHBACK 2013 : Berkah, Musibah dan Hikmah (2)

Oktober 2013


Jika boleh menceritakan sedikit tanpa ada maksud meratapi nasib...
Ahad itu, badan seorang remaja berlumuran darah akibat kecelakaan lalu lintas diangkut pick up terbuka menuju puskesmas terdekat. Tidak ada yang bisa dilakukan puskesmas, singkat cerita ayah saya dihubungi untuk segera menjemputnya di puskesmas. Remaja itu...adik sulung saya. Dari puskesmas, ayah saya yang tidak muda lagi, menggotong-gotong anaknya sendiri yang berlumuran darah tanpa adanya bantuan dari seorangpun pihak puskesmas ke mobil. Beliau kemudian membawanya seorang sendiri ke RSUD terdekat tanpa dampingan tenaga medis.

Di RSUD, pihak medis membersihkan jalan nafas yang tersumbat darah. Yap, adik saya mengalami fraktur maksilofasial. Untunglah, saat itu saya memang dalam perjalanan pulang dari kota seberang saat ayah menelepon saya. Saat tiba di RSUD, saya melihat bapak dengan pandangan menerawang jauh, ibu pun yang menunggu di dalam IGD tak jauh berbeda. Alhamdulillah-nya, saya bangga memiliki orangtua yang bisa berpasrah pada Sang Pemilik Ruh. Mereka lebih memilih doa ketimbang jeritan tanpa makna.

Pupil anisochor, wajah tak beraturan, kepala yang terus menerus bergetar, darah tak henti-hentinya mengalir dari hidung adik saya. Ah, semua hamba pasrahkan padaMu ya Allah. Adik saya juga milikMu. Hmm, hal yang melegakan, alhamdulillah, tingkat kesadarannya masih cukup bagus kata mbak koas yang menangani.  Vital sign masih dalam batas normal. CT-scan tak menunjukkan apapun, namun ada yang menggelitik otak saya. Apa yang saya perkirakan ada pada diri adik saya tidak nampak pada hasil CTscan. Ok, saya meminta transfer eksternal ke RS yang menyediakan spesialis bedah syaraf. Untuk berjaga-jaga.
Tiba di RS rujukan, status berubah dari cedera kepala ringan menjadi cedera kepala sedang. Hasil CTscan ulang yang ternyata memang berbeda dari pemeriksaan sebelumnya mengharuskan saya untuk lebih banyak berdoa. Akhirnya ICU menjadi keputusan akhir ibu dokter yang menangani adik saya. Kurang lebih 6 hari adik saya dirawat di ICU. Tiap usai bekerja, saya langsung menuju ke kota dimana adik saya dirawat. Saya duduk, saya bercengkerama, saya tidur lesehan di lantai depan ICU, saya menanti-nanti jam besuk seperti para keluarga pasien ICU lainnya, saya turut bergantian masuk ke dalam saat jam besuk tiba. Dunia berbalik. Dulu saya yang sering menatap pemandangan tak layak seperti ini. Namun saat ini, saya sendiri yang menjadi salah 1 pencipta pemandangan tak layak ini. Saya tersadar, memang tidak bisa tidak menunggui sesuatu yang sewaktu2 bisa terbang dengan mudahnya (red. nyawa). Meski jam besk hanya 2x sehari, namun keluarga pasien ICU harus menunggu 24 jam full jika ada resep tambahan yang harus ditebus ataupun kabar perburukan keadaan yang bisa terjadi kapanpun.
Kemudian muncul 1 pertanyaan yang belum pernah saya pikirkan sebelumnya, yaitu, "Apakah ada RS yang menyediakan ruang istirahat layak bagi para penunggunya?" atau hanya kekuperan saya saja yang menimbulkan ketidaktahuan itu.
Dalam perjalanan menuju pemeriksaan CTscan, USG dsb, para pengunjung yang lewat memandangi adik saya dengan tatapan yang tidak mengenakkan hati. Tubuh adik saya menjadi tontonan layaknya tubuh yang tidak berdaya dan berharga lagi. Well, padahal selama ini saya biasa saja dan tidak merasakan apa-apa jika ada pasien kecelakaan lalu lintas wira-wiri di depan saya.
Alhamdulillah di hari ke-6 adik saya pindah ke bangsal dan menjalani operasi segala fraktur yang ada. Allah masih memberi kesempatan ke-2 untuknya.

Hikmah besar Oktober 2013 :
  • Saya menemukan kembali empati (yang hilang tergerus waktu) dalam diri saya sebagai seorang tenaga medis
  • Bekerja di dunia medis tidak hanya sebatas menyelesaikan apa yang menjadi tugas kita, namun 1 hal yang teramat vital yaitu "C A R E" dan "E M P A T I"
  • Pasien adalah keluarga saya, keluarga mereka adalah keluarga saya
  • Mungkin salah satu alasan mengapa saya harus pulang ke tanah jawa adalah untuk mendampingi keluarga saya dalam menghadapi masa-masa sulit seperti ini.

Desember 2013 :

Belum kering luka di wajah adik sulung, saya diuji kembali dengan kecelakaan yang dialami adik bungsu saya di bulan Desember ini. Well, pelajaran apa yang harus saya pelajari kali ini ya Allah. Mendengar kabar lawan tabrakannya dengan truk besar, membuat saya sedikit palpitasi (red. berdebar-debar). Mendengar kabar itu dari ayah, saya langsung terjun ke TKP seusai jaga. Alhamdulillah saya bisa bernapas lega saat mengetahui kepala adik saya aman, hanya radial head fracture lengan kanan. Operasi cito segera diprogramkan. Judulnya cito sih, namun berlangsungnya 5 jam kemudian. Baik ayah maupun ibu bolak-balik ke nurse station menanyakan kapan adik saya dioperasi. Yap, dunia terbalik kembali. Biasanya saya lah yang harus menghadapi kebawelan dan kepanikan para keluarga pasien akibat pelayanan yang lama akibat birokrasi yang tidak bisa ditembus. FYI, ini RS swasta dengan pasien yang tidak terlalu banyak. Yah, namun spesialis bedah tulang belum available dalam jam-jam tersebut.

Hikmah Desember 2013 :
  • Meskipun terdapat birokrasi yang cukup susah dilompati sehingga menimbulkan penundaan pelayanan medis yang cukup lama, setidaknya informasi yang adequat memungkinkan sedikit ketenangan di pihak keluarga pasien. 
  • Sabar. Ini yang harus ditingkatkan dan selalu terpelihara pada kondisi apapun dalam menjalani profesionalitas saya

Satu lagi yang saya rasakan lebih di tahun ini. Saya lebih merasakan apa yang dinamakan tulang punggung. Waktu sudah berputar sekian lama hingga membesarkan diri saya seperti sekarang ini. Saya sebagai anak sulung perlahan ikut menyetir posisi tulang punggung keluarga. Tulang punggung itu... harus membuka mata lebar-lebar di saat anggota keluarga lain terpejam, berperan sebagai main decision maker,  nggantiin nyetir antar kota larut malam dan harus menyamarkan muka lelah meskipun badan udah berasa tak bertenaga usai bekerja, harus lebih kuat mental dan tenaga dibanding anggota keluarga lain, kudu selalu berkepala es (red. berpikir dingin), harus kreatif dalam menciptakan candaan untuk menghibur anggota keluarga lain, ehmmm apalagi ya. Hehe. Ya emang cuma sampai level itu seh yang gw bisa lakuin.  hahahaha.
Beban tulang punggung keluarga ternyata jauh lebih berat dari itu. Gak bisa ngebayangin, betapa besar perjuangan bapak memimpin keluarga sampai saat ini. I love U dad. I love U mom.

Semoga saya selalu bisa memberikan yang terbaik bagi setiap pasien yang datang kepada saya. Menjadi tenaga medis yang AMANAH dan selalu CARE sepanjang hidup saya. Amin.

FLASHBACK 2013 : Berkah, Musibah dan Hikmah (1)

2014 menjelang,
Akhir tahun adalah saat yang tepat untuk perenungan...

apa yang membuat kita tersenyum?
apa yang membuat kita membisu?

apa yang sudah kita capai dan belum tercapai?
Resolusi ke depan?

About my 2013...

Januari 2013 :

  • Masih menikmati hidup di perifer
  • mencoba memadatkan schedule job di unit pemerintah daerah
  • mengerjakan penelitian yang hasilnya pun sampai Desember ini belum diolah
Februari 2013 :

  • Puncak kegalauan akan asa kronis yang belum terpenuhi,
  • memutuskan akan kembali ke tanah Jawa,
Maret 2013 :

  • Kembali ke tanah Jawa dengan masih menggenggam asa,
  • Sepertiga nyawa profesionalitas tertinggal di perifer
April 2013 :

  • Mencoba meraih asa, namun Tuhan membisikkan 'Jangan dulu, jangan sentuh apapun dulu'
         Ok, saya kembali ke pangkuan bunda, masih dengan menggenggam asa. Saat itu petunjuk Tuhan lewat          begitu saja di depan mata, dan tanpa sadar tangan saya menangkap apa yang Ia turunkan itu. Alhasil,            saya diterima bekerja di level unit milik pemerintah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Saya seperti                  sedang menaiki sebuah tangga, melangkah mulai dari bawah dahulu. Harap saya, pelan namun pasti.

Hikmah April 2013 : ***Allah lebih memahami diri saya daripada saya memahami diri saya sendiri***

Mei-September 2013 :
Menjalani rutinitas dengan pekerjaan baru, teman baru, lingkungan baru. Para kawan baru berkeluh kesah atas pekerjaan baru mereka. Pekerjaan yang menyimpang dari arus profesi sebenarnya. Saya? Entah hati saya telah mati atau hampa, saya hanya bisa melihat ke depan, melangkahi tapak demi tapak, dengan menggenggam segepal asa kronis di tangan kanan saya. Saat itu saya belum memahami mengapa saya terdampar disini. Pekerjaan ini anugerah yang cukup besar untuk saya yang hanya manusia  tengah-tengah. Mau berkeluh kesah pun, saya tak tahu apa yang bisa dikeluhkesahkan. Ini takdir, takdir terbaik yang akan saya ketahui jawabannya nanti.

Hikmah Mei-September 2013 : ***Allah selalu memberikan takdir terbaik, biarkan waktu yang menjawab***

Rabu, 06 November 2013

Colorblocking Inspiratif dalam Hanbok

Saya sangat tertarik dengan 'colorblock', baik itu dalam bidang fashion, seni, maupun dalam bidang lainnya. Dalam perjalanan hidup saya selama ini, takdir mengatakan bahwa saya jauh lebih klop jika dihubungkan dengan warna-warna cerah misal dalam hal pakaian, warna HP, sprei, sepatu, korden, bahkan simbol aplikasi chatting yang sering saya gunakan dahulu. Khususnya untuk warna oranye. Entah mengapa mata saya langsung tertancap saat melihat warna-warna cerah, apalagi jika saling dikombinasikan dan menampilkan suatu harmoni baru yang indah. 
Berikut beberapa prinsip colorblocking bidang fashion yang saya ketahui (karena saya bukan seorang fashionista, I'm just an observer):



Garis-garis tipis berbentuk siku, garis lurus, garis lurus dengan garis tegak lurus, dan garis lurus yang saling berpotongan X menghubungkan warna-warna yang bisa dipadupadankan. 





Nah, disini saya ingin menyampaikan apa yang mencuri perhatian saya saat menonton salah satu film korea. Apa itu? 

H A N B O K!

Yap, saya tertarik dengan colorblocking hanbok yang dikenakan para aktrisnya. Berikut saya tampilkan beberapa hanbok colorblock yang ada di film tersebut (maaf kualitas gambar tidak baik):

  • PINK + BIRU + merah
          nb : entah istilahnya biru/biru ungu/ungu muda ;D

  • MERAH + KUNING/HIJAU MUDA
                     



  • BIRU + HIJAU + kuning


  • MERAH + BIRU + pink

  • MERAH + BIRU + HIJAU


  • HIJAU + PINK + kuning


  • PINK + HIJAU TUA + merah maroon


  • HIJAU MUDA + PINK + merah


dan yang terakhir....

  • HIJAU + MERAH + merah maroon



Selasa, 05 November 2013

Tes CPNS 2013, Something inside and outside

Atmosfer tes CPNS...

Hari Minggu tanggal 3 November 2013 saya mengikuti tes CPNS di gedung olahraga. Saya duduk di tangga ke-7 (di tempat duduk yang biasanya dipake para penonton pertandingan olahraga). Sungguh tempat duduk yang tidak ergonomis (tanpa sandaran punggung, pegal leher, pegal tulang belakang)--> mungkin bisa menjadi sebuah saran untuk panitia CPNS tahun berikutnya. Karena duduk di atas, saya bisa melihat warna warni baju para peserta tes dengan suasana yang hiruk pikuk.  Sebagian besar dari mereka, termasuk saya, berkipas-kipas ria karena memang panas sekali. Sudah disediakan sekitar 6 mesin pendingin ruangan dan puluhan kipas angin, namun terkalahkan dengan panasnya lingkungan ditambah kalor yang dikeluarkan sekitar 4000 manusia. Para peserta tes duduk di tempat duduk yang sudah disusun berderet sedemikian rupa di dalam GOR tertutup yang sangat luas. Melihat pemandangan seperti ini, mengingatkan saya akan adegan ujian masuk universitas negeri saat dinasti kuno korea di film korea Sunkyunkwan Scandal. Mereka duduk lesehan di halaman luas terbuka yang ada di depan gedung universitas kuno dan sederhana.
Melihat banyaknya kepala manusia yang memadati stadion, saya berpikir,
"Masih banyak juga ya yang berminat menjadi PNS (PNS...sesuatu yang menurut saya penuh aturan pelik yang harus ditaati seumur hidup selama menjadi PNS). Berarti tes ini adalah sesuatu yang 'worthed' bagi sebagian pemuda Indonesia. Entah mengapa saya tidak mendapat 'soul'nya seperti mereka. PNS masih menjadi suatu pencapaian tertinggi bagi sebagian besar lulusan akademik?"


Hasil yang diharapkan...
Yap. Sejujurnya saya tidak terlalu mengharapkan hasilnya. Bisa dikatakan lebih tepatnya saya mengharapkan 'sesuatu yang terbaik' untuk langkah hidup saya selanjutnya. Entah itu ada disini atau di tempat lain. Wallahua'lam. Formasi CPNS yang saya pilih memiliki rasio penerimaan 1:30. Saya sangat sedikit sekali dalam mempelajari tes kompetensi bidang (TKB). Kisi-kisi TKB kesehatan CPNS 2013 yang kemarin muncul berupa program-program kementerian kesehatan antara lain jampersal, MDGS, desa siaga, dll.



Something inside CPNS examination...
Proses lebih penting daripada hasil. Saya menemukan sesuatu yang jauh lebih penting dibanding hasil akhir ujian tersebut. Ini adalah sesuatu yang sering disebut dengan 'rasa nasionalisme'. Tidak bisa saya pungkiri jika rasa nasionalisme saya bangkit dari kubur saat kembali mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia.
Pertengahan tahun 1945 dimana muncul beribu desakan dari para pemuda Indonesia untuk m e r d e k a. Sesuatu yang menegangkan, tumpah darah, tumpah nyawa. Saya ragu bisa timbul keberanian sebesar itu jika saya yang hidup di masa perjuangan. 
Wajar jika para pejuang bawah tanah menolak mentah-mentah bentuk kemerdekaan yang akan diberi titel 'hadiah Jepang'. Hmm Jepang...bangsa kejam tak berperikemanusiaan yang sudah menyiksa rakyat Indonesia. Dijajah di bumi sendiri, bagaimana rasanya?
Tanggal 14 Agustus 1945, terjadi perdebatan internal para perintis kemerdekaan Indonesia. Sutan Syahrir mendesak Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan sebelum  Indonesia terlambat jatuh ke tangan sekutu. Para golongan muda dengan kesigapan dan kekhawatiran luar biasa mendesak para golongan tua yang notabene lebih memikirkan banyak pertimbangan agar supaya proklamasi tidak menimbulkan banyak pertumpahan darah rakyat Indonesia. Tujuan mereka 1, namun jalan pikiran mereka berbeda. Soekarno-Hatta yang saat itu tanpa patah semangat mengunjungi para tokoh Jepang menagih janji kemerdekaan. Peristiwa Rengasdengklok, Soekarno-Hatta yang diculik pemuda bangsa sendiri karena sebuah kekesalan dan mungkin kekhawatiran  para golongan muda jika menunda-nunda proklamasi kemerdekaan.
Setelah proklamasi pun para pahlawan harus berjuang lebih keras untuk mempertahankannya. Perjanjian-perjanjian diplomasi awal yang hasilnya banyak merugikan bangsa Indonesia, kecurangan Belanda yang hampir membunuh kesabaran pejuang Indonesia, sampai pada terlepasnya Timor-Timur dari nusantara, pergantian kabinet yang sering sebagai proses pencarian jatidiri bangsa, perseteruan internal kubu pemerintahan Indonesia, penghancuran negeri sendiri demi menyelamatkan negara. Hal-hal tersebut di atas hanya beberapa contoh yang membuat saya geram. Sudah lama saya tidak membaca buku sejarah. Mungkin terakhir kali saya belajar sejarah saat SMA kelas 1.
Membaca itu semua, cukup mengingatkan saya untuk mempertahankan kemerdekaan dengan mengharumkan nama INDONESIA, apapun itu. Memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, mencintai produk dalam negeri adalah sedikit contoh untuk menumbuhkan kebanggaan akan negeri sendiri. Meskipun sulit, menggunakan bahasa Indonesia masih campur-campur dengan bahasa ibu (jawa) dan sedikit bahasa luar, saya akan berusaha menjadi lebih baik.

I LOVE U INDONESIA
Terima kasih untuk para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawa demi sebuah k e m e r d e k a a n.

MERDEKA!!!

Selasa, 20 Agustus 2013

Renungan spuit : Pelan Namun Pasti

       








Hari ini gw bertugas memvaksin pegawai serumah sakit. Saat ngoplos vaksin ke dalem spuit, gw dapet suatu ilham. Ada gelembung udara di dasar spuit, sehingga gw kudu nyentil2 spuit supaya gelembung udaranya naik ke atas.Gw kudu pastiin gelembung udara gak ngrebut ruang yang seharusnya bisa diisi oleh cairan vaksin. Gw liatin gelembung udara itu dari dasar spuit perlahan-lahan naik ke atas. Meskipun lambat, namun gelembung udara tersebut bergerak terus menerus ke atas.
       


Gelembung udara itu kalo dipikir-pikir kok mirip kayak hidup gw. Perlahan namun pasti bergerak. Sentilan-sentilan di jalan kehidupan justru bakal mendorong langkah gw buat maju ke atas. Gw kudu terus tetap bergerak ke atas, bahan kalau perlu tak usah pakai berhenti. Karena sejatinya peristirahatan itu adalah mati.

Tak perlu melihat jalan orang lain yang semulus luncuran roket ke bulan. Bagi lo jalan lo, bagi gw jalan gw. Yap! mungkin cuma itu yang bisa gw bilang ke diri gw. SMANGAT!!!!!

Jumat, 16 Agustus 2013

Hati Orang Siapa Tau

Hati manusia siapa tau
Isi kepala manusia, siapa yang tau

Emang manusia itu susah ditebak...perkecualian buat ABABIL yang udah pernah gw jalanin masa2 itu sebelumnya. Hahaha.

Siapa yang nyangka, seorang muslim yang pernah bilang dirinya GAK kenal al quran, kemudian hari bilang ke gw gini,"kalo waktunya solat ya solat"

eeeeeeeng.................................GUBRAK!!!!! *Pingsan cantik nan elegan*

                                                                                      *bangun lagi*ngetik lagi**

Once upon a time in Indonesia, gw iseng nyari opini tentang kelanjutan studi gw. Yah tau sendiri, di blog ini berkali-kali gw kasitau lo kalo gw ini seorang yang ambisius terutama dalam masalah lanjut sekolah. Gw pengen ini, gw pengen kesitu. FYI, orang yang gw mintain opini itu adalah orang yg gw pikir seperti kebanyakan umat modern yang obsesif dalam meraih cita ("cita" dalam hal ini yang gw maksud adalah studi yang lanjut dan lanjut lagi). Dan, tau gak sih lo opini apa yang gw dapet dr makhluk modern itu?

Kurang lebih gini jawaban dia,"Kalo gw bilang buat perempuan itu yg baik ngurus anak sama suami, lo mau ngikutin?"

GUBRAK! *pingsan lagi*

                                                                                           *Bangun lagi*ngetik lagi**

Sungguh jawaban yang gak pernah terlintas dipikiran gw kalo dia bakal ngeluarin opini seperti itu. Hmh. Kalo gw boleh jawab, gw mau. Lagian gw bercita-cita untuk memberikan ASI eksklusif buat anak gw kelak. (Ya Allah, ridhoi harapan gw. Aamiin) Masa kecil anak2 gw kan gak bakal bisa di replay kayak nonton pertandingan bola. Eh, maap2 malah jadi curcol begini yak.

Memang, otak orang siapa yang tau. Wallahua'lam.

Terlepas dari tema postingan gw ini, gw mau mengungkapkan rasa penasaran gw deh. Ada seorang kenalan gw yang notabene lagi sekolah orthopedi bilang gini ke gw,"ortho satu2nya bidang bedah yg make otak, selain bedah sarap". Yang gw heran, kalo dia keburu-buru mau masuk lift, mana ya yang dia dahuluin bt masuk lift, tangan apa kepalanya? kalo spesialis penyakit dalam sih bakal masukin tangan duluan biar otaknya slamet. Kalo spesialis bedah kan kita tau sendiri bakal masukin kepalanya duluan ke lift. Ntar kalo tangannya knapa2, kan gak bisa mbedah lagi.
Nah, kenalan gw itu bakal masukin tangan apa kepalanya dulu ya ke lift? Coz dia ngomongnya 'orto juga make otak sih'. Kalo tangannya kejepit lift, dia gak bisa ngoperasi. Kalo kepalanya kejepit, dia gak bisa pake otaknya dong ya.
Ah, ya sudah lah. Udah jam 0.04 nih. Gw tidur dulu deh. Jangan lupa baca surat kursi, al ikhlas, al falaq, dan an naas. Biar mendapat perlindungan dari santet2 atau pelet yang tidak bertanggungjawab.

Wslm,




Jumat, 02 Agustus 2013

Tidak suka buber

Buber=bukber=buka bersama

Buber adalah salah satu cara menyambung tali silaturahmi, terutama di bulan ramadhan. Namun, jujur aja gw gak terlalu suka mengikuti acara buber ex-kawan-kawan SMA gw. Mereka sih biasanya buber di rumah makan, kafe atau tempat-tempat makan semacam itulah. 
Kemarin-kemarin gw disibukin dengan kerjaan yang nguras waktu. Di hari-hari terakhir ramadhan, gw pengen ngejar ketertinggalan gw. Tadarus aja belum ada setengah jalan. Fiuhhh.

Buber. Mmm, meskipun nanti usai buber bisa solat maghrib dan tarawih berjamaah di mushola yang tersedia di tempat makan, namun gw ngrasa gak puas, ngrasa sayang. Beda rasanya kalo di masjid. Hmmh. Abis buber pasti capek. Gw orangnya gak banyak omong, jadi kalo kumpul2 bareng temen, banyak diemnya dan berusaha membuat senyum di muka gw dan berbicara seadanya yang bisa dibicarakan. Kedua hal itu melelahkan buat gw. Yah, mungkin kebanyakan orang seumuran gw mungkin seneng dengan acara buber. Gw emang aneh (mungkin).

Yang terakhir bikin gw gak suka buber adalah ...... kegiatannya. Yang ada paling ngobrol2, tanya kabar sana sini, poto-poto, makan (pastinya). Ah, kalo nyawa gw dicabut dalam keadaan seperti itu, sungguh kotornya diri gw. Gw lebay banget ya? hahaha. Tp jujur, emang gw gak suka.

Yasudahlah, maafin gw teman2, gw gak ikut buber ya. *mogagakadayangbaca*

Kamis, 01 Agustus 2013

Lucky now

-ada kemudahan dibalik kesulitan-
Itu yg gw alamin saat ini. Dulu, gw ngrasa seperti ditolak oleh belahan bumi manapun. Mo sekolah lagi, gw masih minder dengan modal pengalaman yang gw punya. Darah birupun gw gak punya. Mo PTT, daftar 3 kali, ditolak 4 kali. Karena gw ini ambisius, dengan modal nekad dan dengkul gw keluar dari jawa, meski status gw bukan PTT. Di pulau tetangga, gw bekerja di instansi swasta yang gajinya pun hanya cukup buat tiket pesawat pp. Dan bisa dibilang dulu pas gw kerja disana, gw gak menghasilkan finansial suatu apa. impas aja. Kerja 24 jam di unit pelayanan kesehatan. Tidur malam yang berkualitas pun menjadi suatu santapan yang berharga buat seorang fakir merem kayak gw. Ancaman panggilan berdering selalu menghantui di setiap malam-malamku *lagipengenlebai*

-namun saat ini...-
hampir setaun kemudian, gw balik. Rencananya sih mo daftar sekolah lagi. Tapi karena suatu alasan yg gak bisa gw sebutin, gw menunda rencana pendaftaran gw itu. Abis itu, gw gak tau mau kemana. Eh kebetulan ada rs gede buka tes. Dan lagi, rsud di kota gw juga buka pendaftaran. Yaudeh, gw ikut tes di dua-duanya.,  Dengan perasaan kosong, gw jalanin tes2 yang mereka adain. Perasaan kosong? yah gimana ya, sebenernya passion terbesar gw adalah buat sekolah, bukan buat kerja. Singkat cerita, gw lulus dikedua rs tersebut. Gila, orang sedodol gw bisa lolos dan ngalahin kakak serta adek angkatan yang gw anggap lebih superior otaknya dibanding gw. Ini keberuntungan gw yang pertama.
Akhirnya gw pilih masuk di salah 1 RS tersebut. Sampai sekarang gw masih ngurusin perihal struktural. Btw, salah satu kerja struktural gw adalah nglengkapin kumpulan data2 yang kelewat. Gw kerjain noh kerjaan dengan santai. Berangkat pagi pun cuma dari jam 06.30, pulang jam 18.30. Supersenior gw pun baik hati rendah hati dan berwajah cerah. Beda sama kawan gw, sebut saja dia X. Si X nglembur sampai malem jam 22.00. Pas paginya dia harus berangkat jam 6 supaya kerjaannya selesai (data-data yang harus dia selesain emang lebih banyak dari gw). Dan tau gak sih??? Si X pas siangnya dimarah-marahin oleh superseniornya gara-gara ada data yang kelewatan nggak lengkap. What a pity! Inilah keberuntungan kedua gw.

Keesokan harinya, si X menyatakan keinginannya untuk bertukar supersenior sama gw. Yah, masak gw bilang 'enggak'. Buyut bilang hidup di dunia ini cuma mampir minum, jd gak boleh egois. *nyambunggaksih?**mikir**

Yah, kita lihat saja gimana keadaan gw besok saat bersama superseniornya si X? Semoga tidak terjadi suatu apa. Kalopun terjadi apa2 gw ikhlas. Paling cm gw tusuk2 boneka jeraminya si superseniornya si X. :D

Dewasa itu...

Dewasa itu...
Saat seorang ibu tidak lagi menjadi satu-satunya jalan kebenaran
Saat ‘kawan yang dianggap paling benar’ menjadi tidak sepenuhnya benar
Saat harus hidup menginjak bumi dengan kaki sendiri,
tanpa secuilpun bantuan dari orang tua

Dewasa itu...
Merasakan buminya goyah
Tak ada yang bisa dipegang kuat, terkecuali ‘satu’
Mengumpulkan serabut-serabut kebenaran dari segala ciptaan,
Menjadi 1 akar tunggang yang kuat dan pantas untuk dijadikan pegangan

Dewasa itu...
Melihat putih sebagai hitam
Mencium harum sebagai aroma biasa
Mencuci tangan dengan lumpur saat kebanyakan khalayak menganggapnya kotor
Namun itu nyata, kebenaran

Dewasa itu...
Saat menyadari bahwa kebenaran itu fleksibel
Dengan bermodalkan ‘sesuatu’ yang sudah diberikan melalui khalifahNya
Hidup itu mudah, tapi dewasa itu susah dijalani

Rabu, 19 Juni 2013

=D

Tiap hari santai.
Tiap hari happy.

Menikmati waktu sebelum tak bisa menikmatinya nanti
Heeeeeee =D

Kamis, 13 Juni 2013

Tak perlu semua orang tau tentang kamu, karena sejatinya hidup bukan untuk itu.

Hidup itu untuk memberikan kenyamanan bagi orang/makhluk lain, selama tidak menyalahi aqidah, meskipun agak tidak mengenakkan di kita, karena manusia kecil ini ingin nyaman saat 'di sana'.

Jika tidak ada niat untuk menolong orang lain, maka ungkapkanlah niat itu dengan cara yang baik, bukan malah mengambinghitamkan orang yang memerlukan pertolongan.

Lebih baik acuh dan pergi ketimbang hanya menyalahkan orang lain.

Uang itu bisa dicari, tapi saudara itu tidak.

Kesabaran, kunci segala permasalahan.

Setiap permasalahan itu pasti ada jalan keluarnya.

Selalu ada harapan untuk manusia yang mau berusaha dan berdoa.

and at last,

I wanna be a great man


Kamis, 30 Mei 2013

SKP atau baju ?

Beli SKP atau baju?

Pertanyaan ini selalu menjadi bahan pertimbangan saya setiap diajak jalan kawan saya ke toko baju. 

Emm, saya seorang yang menekuni sebuah profesi. Profesi yang membutuhkan sejumlah banyak poin yang harus dikumpulkan dalam jangka waktu 5 tahun. Poin ini diperlukan agar saya dapat tetap bekerja dengan profesi saya ini. Cara mengumpulkan poin adalah dengan mengikuti seminar maupun pelatihan. Tiap seminar/pelatihan memiliki sejumlah poin yang berbeda-beda. Dan tentunya ini semua butuh duit.

Hemh, tiap ngelirik baju bagus, tiap megang baju unyuw, eh booklet pelatihan/simposium selalu lari-lari kecil melintasi awan yang muncul dari kepala saya. hufh. Pelatihan................... itu lebih penting!

Yah, setidaknya baju-baju saya saat ini masih pantas dipakai. Saya tipe orang yang tidak terlalu mengutamakan penampilan. Jadinya selalu kalah deh keinginan saya untuk membeli baju yang saya taksir. 


Huaaaa, bajunya tadi lucuk-lucuk! T.T


Eh, bentar-bentar. Sepertinya saya menemukan 1 kelebihan yang ada di diri saya. Mungkin 'selalu dapat mengendalikan diri dari lapar mata' adalah kelebihan saya.
Transfer gaji udah masuk sih kemarin. Tapi ya inget beberapa bulan ke depan mau ikut pelatihan, iriiiit deh. 

NIkmat Allah Tidak Sepele


Tiap weekend saya menyempatkan pulang ke rumah, naik bus. Seperti biasanya, bus-bus saat weekend selalu penuh dan mengharuskan sebagian penumpangnya berdiri. Alhamdulillah weekend sore kemarin saya mendapatkan tempat duduk paling depan sendiri. Sesaat setelah duduk, saya melihat seorang remaja kampung menjajakan permen jahe.
Usai menjajakan, ia duduk di sebelah kenek bus yang berdiri di depan pintu masuk bus, bersandar membelakangi kaca. Remaja itu bersandar dengan arah berhadapan dengan saya. Rasa capek terlihat dari air muka dan badannya yang sepertinya telah lemas lunglai. Sesekali dia menguap dan sejenak tertidur pulas dengan bibir tebalnya yang menganga. Baju lusuh, kulit hitam, badan kurus, khas perawakan orang tak berpunya. Dapet duit berapa dia dengan menjajakan permen jahe yang per bungkusnya cuma 400 rupiah? Dan saya lihat masih banyak juga permen jualannya yang ia bungkus dengan sebuah kantong plastik hitam. Melihatnya tertidur dalam rasa lelah dan kantuk yang sangat, saya merasakan sebuah kenyamanan yang teramat nikmat.
Subhanallah. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Memberikan kenikmatan dalam segala bentuk kepada hambaNya.
Saking banyak kenikmatan, sampai manusia lupa bahwa itu semua karunia Allah yang tiap-tiap dari itu semua merupakan karunia yang besar. Tidak ada satupun yang bisa disepelekan. Nikmatnya ngantuk, nikmatnya tidur, nikmatnya bisa kentut, nikmatnya bisa melihat matahari terbit, nikmatnya bisa berjalan dengan kaki, dan lainnya.
Di 2/3 perjalanan yang sudah saya jalani, tiba-tiba sopir membentak-bentak remaja itu. Dengan rasa kaget, ia langsung bergegas bersiap-siap turun. Remaja itu seperti tak punya tujuan. Sudah malam juga padahal. Sopir bus meng'goblok-goblok'kan remaja tersebut. Apa tuh sopir gak inget kalo punya anak? Kasar sekali mulutnya.
Emm, Allah selalu memberikan perlindungan bagi hambaNya. Saya percaya itu. Semoga kamu mendapatkan penghidupan yang jauh lebih baik ke depannya, baik di dunia maupun di akhirat.

Jumat, 17 Mei 2013

Good morning me!


Tahun lalu gw menapakkan kaki di pulau lain. Tahun ini gw kembali menapakkan kaki di pulau sendiri meski berbeda kota. Manusia tidak tahu takdirnya 3 detik 2 detik 1 detik ke depan. Dan siapa sangka dr kelulusan profesi, yang mulanya besar keinginan untuk memijakkan kaki ini di pulau nun jauh di sana, namun takdirnya gw emang gak diridhoi pergi jauh-jauh dari pulau ini. Dan siapa sangka yang mulanya ingin segera melanjutkan studi namun saat ini malah berada di salah satu instansi besar propinsi. 
Setiap manusia memiliki jalannya masing-masing. Yang bisa dilakukan hanya berupaya dan berdoa diberi yang terbaik. Setiap upaya tak kan ada yang sia-sia. Bila tidak kita terima 'hasil'nya di sini, mungkin di sana kelak.

Jumat, 10 Mei 2013

Surat untuk

Bapak,
maaf, aku belum bisa membalasmu secara materiil
maaf, aku belum cukup bisa membanggakanmu
maaf, aku belum bisa menggantikanmu menjadi tulang punggung
maaf, aku masih terpacu egoku
maaf, aku masih sering merepotkanmu dalam mengejar citaku
maaf, aku masih ingin sekolah lagi
maaf, aku hanya bisa melihatmu tumbuh semakin senja tanpa tahu sesuatu besar yang bisa ku perbuat

Saat aku menyatakan keinginan melanjutkan sekolah...
engkau,"Ayo sekolah. Bapak siap!"
Namun menyadari sekolah tidak hanya membutuhkan materi saja, aku belum bisa memenuhi cita-ku itu
Saat anak perempuanmu menyatakan akan merantau dengan membawa setumpuk asa,
engkau mendukungku dengan sekuat kemampuanmu,
meski,
sesungguhnya hatimu tak rela melepasku
saat itu memang belum jauh, yang aku harapkan adalah pulau yang jauh lebih jauh lagi
namun Allah tak meridhoiku

Ibu,
maaf, aku tak bisa banyak membantu adik-adikku
maaf, aku belum bisa menafkahimu
maaf, aku belum siap hati menjalin suatu hubungan seperti yang engkau mau
Untuk hal yang terakhir ini,
pikirku,
jika sudah tiba waktunya, insya Allah
karena hal ini bukan suatu perlombaan

Bapak, ibu, terima kasih atas pengertian kalian. Memang sepintas profesiku merupakan sesuatu yang dianggap kebanyakan orang mulia. Namun, aku tak mendapat banyak materi dari sini. Penghasilan seorang asisten rumah tangga pun lebih tinggi dariku. Namun profesi ini memberikan segala hal yang jauh lebih besar dari sekedar materi. Tak tampak. Memang seperti itu. Anakmu ini memohon doa selalu darimu.
Suatu hari, seorang kawan membaca garis tanganku. Dia bilang aku bukan seorang yang pandai mengungkap sesuatu melalui tulisan. Aku akui itu. Namun hal ini (semoga) tak mengubah apa yang akalku pikirkan.

Adik-adikku,
maaf, aku belum bisa menafkahi kalian
semoga kalian mendapatkan apa yang kalian citakan
Semoga Allah memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat pada kalian
Lindungi adik-adik hamba dari siksa kubur dan api neraka ya Allah
Karuniai kami sekeluarga syafa'atMu
bocah-bocah kecil lucu yang kini berubah menjadi 2 pemuda gagah
I love U my brothers

What I felt

I've got some feelings today

  1. I wanna continue my study.....hmm, but God said to me that this moment isn't the right time for me to do that. Now I'm in one of the biggest hosp**** in my province. He shows his love by His own way.
  2. Today the director of the hospital said to me and my friends that we must be proud of being  the case managers of this hospital. He said,"We accept U because U have something special". Then I asked to myself,"Something special in me? I haven't been able to answer this same question for years." Hmm, I realize I'm not smart enough, I'm not interesting enough. But y I could be one of the winner? Ahh forget it. It may be something that people called as MIRACLE. Seorang gw bisa ketrima di sini? oh wow. Meski kadang saat menjalani kerja disini, entah separuh hati gw ilang tak tau kemana. wkwkwk. Apalagi kalau liat 'orang2 yg lagi sekolah', keinginan terpendam gw bt sekolah lagi sedikit meletup kembali. hehee. Astaghfirullah.
  3. The director said,"Nanti kalau kalian salah, akan kami bina. Dan jika salah lagi, akan kami binasakan." I felt this sentences r so rude. I remembered last weeks he yelled at a security guard. Ah, masih  ada aja orang sekuno ini. Menasehati seseorang bisa dengan cara baik maupun buruk. Namun jika itu bisa dilakukan dengan hasil yang tidak menyakiti pihak yang dinasehati, mungkin akan terasa jauh lebih baik. Manusia diciptakan bukan untuk menjadi mahluk yang ditakuti. Pernah denger kalimat itu, tp dimana ya? hee. Pas dia mengeluarkan kalimat berbau peraturan, birokrasi, melanggar, mengancam, gw cm bisa cuek aja. Hati gw serasa udah mati kalo berurusan sama hal2 beginian.

 Hari ini detik ini gw ingin bilang ke diri gw sendiri, "Syukuri apa yang sudah Ia berikan kepadamu. Ini sesuatu yang besar yang tidak mungkin kau dapatkan dengan kemampuan kecilmu itu. Jawabannya hanya 1 yaitu kebesaranNya."

He always love U girl!


Anyway, kadang gw iri sama kawan2 yang masuk ke golongan "orang yg gak minat masuk fk tp dgn gampang bgt masuk fk". Dan kenyataannya, mereka emang cerdas dan lebih pantas sekali masuk FK dibanding gw. Kerenlah orang-orang kayak gitu pokoknya. Kalo gw? Dari kecil gw emang udah ngebet sekali pengen jadi dokter. Padahal otak gw yaaa bisa dibilang tengah2. Gw orangnya pemales. Belajar kalo mau ujian aja. Satu hal yang bisa bikin gw hidup sampe sekarang adalah...gw tekun dan 'supernekad' kalo ada satu hal yang sangat menarik gw, salah satunya cita-cita menjadi seorang GP. Kalo gak menarik gw sih ya sifat males gw menjadi2. Bisa dibilang gw termasuk kaum yang ngebet masuk FK dan alhamdulillah Allah meridhoi gw. Di univ negeri lg. Meski otak gw tengah2. hee. Yah, meski gw bukan termasuk kalangan yang bisa bilang 'tak sengaja masuk FK', tapi ini semua teramat pantas disyukuri.

I proud of Myself!

Jumat, 05 April 2013

Masuk Benar, Keluar Benar

Kurang lebih sebulan yang lalu saya memutuskan sesuatu yang sangat riskan dan besar pengaruhnya untuk kehidupan saya selanjutnya. Saya berpikir apakah keputusan yang sudah saya ambil tersebut merupakan keputusan yang benar. Atau mungkin saya telah membuat kesalahan yang fatal pada hidup saya.
Tiba-tiba guru spiritual saya merasuki saya :
guru (g) : "baca 17.80"
Gw (G)  : "apa tu?"
g            : "ada doanya itu"
G           : "udah, itu aja?"
g            : "masuk secara benar, keluar secara benar. nanti kamu gak bisa bilang 'cuma itu aja'."



17:80

And say, "My Lord, cause me to enter a sound entrance and to exit a sound exit and grant me from Yourself a supporting authority."
Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
 

Geeky Interview

Jumat, 4 April 2013

Pagi tadi adalah hari interview gw di salah satu bank terbesar di Indonesia. Meskipun udah pernah interview 3 kali sebelumnya di bank-bank regional, respon simpatis gw masih bekerja normal. Gw nervous. Meskipun ini job interview ke-4 di perjalanan hidup gw, namun ini merupakan job interview pertama di bank ternama. Bismillah...gw masuk di meja 1 ruang II. Di dalam ruangan seluas 7x8 meter tersebut tampak 5 meja panitia. Tiap 1 meja ada 2 juri, yaitu pihak perbankan dan pihak psikolog. Kurang lebih 8 menit gw duduk terdiam di depan kedua juri yang lagi sibuk mbenerin keerroran laptop mereka. Dua juri yg gw hadapin berusia sekitar 45 tahunan ke-atas. Om-om semua.

Yak! interview dimulai!

Awalnya, basic sih, dimulai dengan perkenalan. Kedua, ditanya riwayat pekerjaan. Ketiga, ditanya apa yang anda ketahui tentang bank tersebut. Busyettttt. tik tak tik tak. Tiba-tiba hanya suara jam yang terdengar di kepala gw. Gw pikir interview-nya kayak ujian pas jadi mahasiswa magang dulu. Semua protap2 yang gw review semalem gak bakalan bisa dipamerin ke juri kayaknya (ceileh, kayak apal protap aja lu). Parahnya lagi, gw gak ngapalin seluk beluk bank tersebut secara khusus. Yah, gw bilang,"Gak tau." Meskipun kata "gak tau" makruh untuk diucapkan saat interview. Tapi apa mau dikata, gw terlalu lemah buat mengada-ada. Akhirnya, salah satu juri bilang 'pertanyaan itu' buat PR. Ditambahin lagi 1 pertanyaan buat PR,"Apa prestasi yang baru saja didapat bank ini? Apa yang dimiliki bank ini yang tidak ada di bank lain di seluruh Indonesia?" Gw nanti abis interview, disuruh masuk lagi setelah mendapat jawabannya.
Ke-4, gw ditanya apa kelebihan dan kekurangan gw. Nyanyi, nari, atau apalah itu. Agak susah sesi ini buat gw, apalagi gw pernah dikata orang 'soktausoksucisokbersih' dan 'orang riya'. hemmmh. Kalo gw bilang kelebihan, gw riya' dong. Tp kalo mau nyebutin kelebihan juga, gw gak punya kelebihan. Gw dulu pernah baca-baca sekilas tips2 job interview, tapi susah juga buat diterapin. Apalagi semalem gw persiapannya buat 'ujian materi' bukan job interview. ehhhhh ternyata yang gw jalanin sekarang adalah sebenar-benarnya job interview. Sepotong percakapan gw :
Gw : Salah satu kelebihan saya, saya nekatan orangnya.
Juri : Wah, bahaya dong kalo nekatan.
Karena jurinya baik hati, mereka ngasi clue saat gw 'blocking'. Juri bilang,"kamu bisa nyanyi gak? bisa nari gak? bisa bela diri? tunjukin kelebihanmu". Yak, gw keceplosan bilang 'Yap!' saat juri bilang kata 'beladiri'. Gw bilang gw pernah ikut merpati putih.

.................................................menggali kubur sendiri..........mungkin itu pepatah yang tepat buat gw.

Gw disuruh memperagakan 5 style merpati putih. Sementara yang lain diinterview di meja masing2, gw yang berjilbab berdiri ditengah ruangan, memberi hormat pada juri kayak mau pertandingan silat, pasang kuda-kuda, atur napas, tendangan depan, tinju, kayak anak ilang. Untung gw pake celana panjang yang gak ketat tadi pagi. Mungkin kalo pake rok, gw bisa terselamatkan.

...........................................................................Gw merasa kotor!!!...........*gaya ala-ala sinetron 90-an

Insiden ini cukup membuat saya tak bisa tidur. Antara malu, malu-maluin dan memalukan. Campur aduk rasanya.

Interview kloter gw pun usai. Tinggal gw yang tersisa di ruang interview bersama orang-orang kloter selanjutnya. Gw browsing website bank tersebut dan ngapalin kayak dukun baca mantra. Udah deh, gw harap gw gak disuruh yang aneh2 lagi.

-Interview part 2-

Directly I mentioned what they wanna know. Setelah itu, gw dikasi pertanyaan lagi,"berapa hektar luas gedung bank ini? Berapa banyak benteng yang dimiliki bank ini?"

Swing!

...........................................Roh gw terbang keluar ruangan interview nyusup lewat bawah celah pintu.

Selasa, 12 Maret 2013

Ganti Ringtone

Malam ini gw iseng ganti ringtone. Dari yg semula "The tip of the ice berg" punya 0wlcity ganti jadi "The Bird and The Worm" (punya 0wlcity juga). Mmm masalah selera, gw emang suka sama sebagian besar lagu2nya si Adam. Lucu, asik, simple, easylistening. Meskipun ada beberapa yang monoton. Ditinjau dari liriknya pun, mmm agak gimanaaa gitu. Gak tau deh apa ada kaitannya sama si Adam yg asperger (gosipnya sih gitu, hee).


You and I left our troubles far behind
But I still have just one more question on my mind
for all my pals who live in all the oceans and the seas
with friends like this well, who needs enemies?
(The Bird and The Worm - Owl City) 

Jumat, 08 Maret 2013

Javalatte, I come!

Counting down 3.....................2........................................1

Yiiihaaaaaaa!

Eventually I'll come home, the real coming home!!!

I'll leave this neighbour's island, Sumatros!^^/

Hmm, kilas balik hidup gw 9 bulan yang lalu...

Gw mau bahas perbedaan antara hidup gw di Jawa ma Sumatros---------------------->

Di Sumatra :
  • Isi bensin selalu di kios2 kecil di pinggir jalan. Jarang sekali gw dapetin pom2 bensin pertamina. Harga rata2 Rp 6000/liter.
  • Jajanan disini kurang heterogen, kebanyakan ya : mpekmpek-tekwan-model-bakso-mie ayam-mpekmpek-tekwan-model-dst (pengulangan menu). Mie ayam disini mie ayam gak pake kuah/kuah yg dipake dikit.
  • Gw udah membuktikan dengan lidah sendiri kalo makanan sini tuh didominasi rasa asin ma pedes. Pernah suatu ketika gw mau ditraktir ayam/ikan bakar. Gw udah ngiler2 ngebayangin ayam/ikan bakar dengan bumbu kecap yang meresap sampai ke tulang. Eh, fakta tak berpihak dengan ekspektasi gw. Ayam yg gw dapet adalah ayam bumbu kuning (rasa mirip ayam nasi padang) yang dibakar. Dibakarnya pun gak da 10 detik kayaknya. Gak ada tanda2 tu ayam abis dibakar. Lebih mirip ayam dibumbuin aja. (-_-')a
  • Orang-orang sini kalo ngomong kayak ngajak berantem. Intonasi suara mereka selalu menguji sampai dimana level manajemen emosi gw. Klien2 kerja gw kalo ngomong ke gw selalu pake intonasi tinggi. Pikir gw,"Ni orang minta tolong ke gw, tapi kok marah2in gw?' Gw punya pengalaman 'adrenergik' saat pertama kali gw kerja disini. Waktu itu gw kerjanya malem. Abis ngecekin status pasien2 dan gw rasa gak ada yang mengkhawatirkan, gw naek ke 'pucuk' kamar (red. orang sini nyebut 'atas' tuh 'pucuk'. Unyu jg sih istilahnya). Belum ada 0,01 mm pantat gw nyentuh kasur bt duduk, eh, ada yg nggedor2 pintu gw. Gw sih gak takut, tapi ngeri aja, plus heran sih. Kalo ada konsul kan perawat telpon lewat iphone. Tp knp mpe nggedor2 pintu kamar sekasar itu? Pas gw buka pintu, gw liat cewek agak gendut tinggi sekitar 153-an cm. Langsung dia nerocos, "Km GP-nya? Lulusan mana km? Tuh anak gw panas gak turun2. Gw jg GP. Kalo digaji cm bt tidur doang, gw jg bisa."                                                      

GW SYOK!         

Baru pertama kali itu dalam hidup, gw dilabrak. Parahnya lagi gw gak tau seluk beluk dia ngelabrak gw tuh apa. Gw gak tau dia itu pegawe sini apa siapa. Gw orang baru. Ternyata dia itu keluarga pasien. Dia gak tau kalo gw itu GP malam (yg baru aja dateng) dan bukan GP yang tugas tadi sore. Batin gw,"Pinteran dikit napa. Orang panas baru sehari, antibiotik dr konsulen anak jg baru masuk. Maintanance antikonvulsan jg udah jalan." Astaghfirullah. Kalo gw Sukamto, eh, Sumanto maksudnya, gw udah kunyah2 dia.
Gw juga lebih sering nemuin pedagang jutek disini. Kembalian diembat, pelayanan yang selalu bermuka jutek, dll. Yah kalo liat ini semua, gw bersyukur lahir di suku yang mengajarkan tata krama yang lebih. Meski gw kadang urakan. Yah, semua suku sama aja sih.
  • Disini banyak sekali toko baju. Mayoritas deretan toko yang ada adalah toko baju. UP to date pokoknya kalo masalah fashion. Dari kalangan ekonomi bawah mpe atas, semuanya fashionable. Mpe nenek2 tua peyot pokoknya fashionable. Pake gaun lah, abaya lah, kalah pokoknya hometown gw.
  • Disini dikit2 resepsi dan nyumbang. Nikah undang2, sunatan undang2, ulang tahun undang2, yah pokoknya dikit2 ngadain acara gede2an lah. Dan hiburan yang merupakan 'rukun pesta' adalah ORGAN TUNGGAL. Entah gimana tulisan benernya, orgen tunggal, organ tunggal (jantung, paru, liver), organt tunggal, tau lah. Mereka selalu nyetel musiknya gede2 ampe komunikasi antar manusia pun terganggu. Dari anak2 precil mpe nenek2 peyot tanpa rasa malu bernyanyi dan berjoget di panggung. Gw pernah nemuin pasien yang mendadak meninggal saat tengah bernyanyi di organ tunggal suatu pesta. Nauzubillah..
  • Status PNS, jabatan, kekayaan, mobil masih dianggap sebagai sesuatu yang meninggikan derajat mereka dibanding yang lain. Yah, kalo masalah ini memang tidak bisa digeneralisir. Tergantung pribadi masing2. Namun sepertinya saya menemui lebih banyak yang 'seperti itu' disini. Belum pernah diadain survey sih. Cuma perasaan aja.
Namun baik jelek, masih ada yang bisa dijadikan pelajaran. Mungkin hidup disini adalah tahapan yang harus saya lewati dulu sebelum saya melangkah ke hidup saya selanjutnya. Terima kasih telah mengajarkan kelebihtangguhan pada saya. SMANGAT!!!


Aseeeeek pulaaaaaaang!

Senin, 25 Februari 2013

Now Playlist


Karena iman itu berfluktuasi, nonton2 ini lagi deh. MOga tobat lagi... Astaghfirullah

Smoking & The Younger

Smoking & The younger? what satan says about that?

Satan says,"Fooling the young ones is so easy"

Senin, 18 Februari 2013

Less Obsessively Holiday

Kemaren gw diajakin piknik sama adek sepupu, kakak sepupu dan suaminya. Kumpul pagi di rumah kakak sepupu. Abis jaga malem, gw langsung menuju rumah kakak sepupu. Kalo buat maen sih, capek jadi gak capek. hee. Sebenarnya gw lagi males piknik coz lagi ngejar dateline kerjaan. Tapi kemarin yang ngajakin budhe, gak enak kalo nolak. Eh ternyata paginya budhe gak ikut. Fiuh.
Dan 'fiuh'nya lagi, ternyata berangkatnya naek mobil 'someone' yang kemaren2 mau dijodohin ke gw. *LONGSIGH*
Prinsip gw, kalo Allah gak ngasih suatu 'feel' yang nunjukin kalau itu jdh gw, gw gak bakal melangkah barang sejengkal pun. Gw mau suami gw nantinya jadi yang 'pertamaterakhir' di hidup gw. That may be too absurd. But that is me. And classically, hati memang tidak bisa dibohongi. For now, just live my life.
Nih gw mau buang foto piknik tadi siang.








Minggu, 17 Februari 2013

Kata Gw ini Saya

Kali ini egosentris lagi deh ya postingnya. Lagi insomnia nih.

Gw ini saya
Saya ini aku. *halah. Kata orang tiap manusia itu memiliki kelebihan, bakat, keistimewaan atau apalah itu namanya. Tapi sy pikir2, saya ini memiliki kelebihan yaitu tidak memiliki kelebihan apa2. Sampai sebesar ini saya masih mencari2, apa ya keistimewaan saya. Kalau bakat olahraga, hmm. Waktu kecil bapak mbeliin raket, eh malah raketnya saya buang. Gak bakat kali ya. Trus lagi, kalo maen basket pas SMA, tiap orang yang kesenggol gw pasti jatuh. Perasaan badan gw gak bongsor2 amat. Gak bakat kali ya. *ngawurthinking

wkwkwkwk

Ceroboh, lemot, ceplas ceplos, nyeletuk-an. Yah, inilah apa adanya saya . Semoga Allah mengampuni. Aamiin.

Apapun yang terjadi, bapak ibu untungnya gak ngebuang gw ke hutan. Bapak adalah sosok yang selalu setia menemani saya ngemall, nge-pasar, nge-pantai. Serasa jalan sama om2. Yg laen jalan ama yang lawan jenis sebaya, gw sama bapak.*SIGH* Tapi gak apa, Allah njaga gw dink ya. hee *menghiburdiri*

Kalo ibu, ibu gak terlalu suka travelling. Meskipun ibu gw sangat berbakat menjadi penyiar radio, namun berkat bakatnya itu saya dan adik2 saya tumbuh di jalan yang lurus dan benar. Alhamdu lillah. Perasaan gw sm adik2 gw udah gede. Tapi kl lewat 1 menit aja (dr adzan) masih nampak belum bergegas wudhu, langsung bersiar deh radionya. Perasaan baru telat semenit, dan itupun gw dan adik gw dalam keadaan sadar  wajib solat. Kalo udah lama gak kedengeran tuyul2 rumah ngaji (termasuk gw tuyulnya), ibu langsung mengeluarkan bakat pernyiar radionya. Kuping terasa penuh, kepala terasa sesak. Bikin pengen keluar dari rumah pokoknya. Tp ya gak selalu/jarang berangkat ngajinya. hmm Astaghfirullah. 
Ibu gw TOP deh pokoknya. Gak bosen2 ngingetin gw sm adek2 gw. 

I love U mom and dad
Whoever I am, U always give your best passion 



Batu ku lempar, Batu ku dapat

Posting kali ini agak 'egosentris' (padahal biasanya juga egosentris. Mmm btw, egosentris apa sih? Gw cuma ikut2an orang). Saya akan membicarakan diri sendiri intinya. Dan saya tahu dan sadar sesadar-sadarnya bahwa ini adalah salah salah satu hal yang paling 'annoying' bagi orang lain dan saya sendiri yang berperan sebagai pendengar. Tapi gak apalah ya, blog2 gw sendiri.

Lempar batu, dilempar balik batu
Dari kecil saya selalu cepat mendapat 'jeweran' dari Yang Di Atas jika melakukan kelalaian atau kesalahan. Misal nih contoh nyata, suatu hari saat akan berangkat sekolah, saya marah pada ibu karena suatu hal. Waktu itu, jaman SMA, saya berangkat sekolah naik motor. Pasti saya akan terpeleset dan jatuh dari motor entah di tikungan maupun di jalan ataupun di lampu merah jika saya sedang marah sama ibu. Ada aja lubang, pasir, hmmm tanpa pasir pun saya terjatuh dari motor. Contoh yang kedua saat saya masih SD. Di rumah berkumpulah ibu dan kakak perempuan saya sedang membicarakan tetangga yang sedang sakit. Kemudian entah kenapa saya nyeletuk begini,"aku gak pernah sakit atau ngrasain pusing tuh." Gw khilaf. Malam harinya  saya langsung demam dan merasakan kepala saya berat, pengennya nempel di bantal aja. Keesokan harinya saya bolos sekolah dan mengantri di praktik dokter anak. Ibu sm kakak malah nyukur2in saya yg lagi ngrasain badan berat nempel di kasur *SIGH

Masih banyak contoh nyata lagi sebenernya. Sampe sekarang pun kalau saya menunda2 solat, pasti ada sesuatu yang akan terjadi dan menyadarkan saya atas kesalahan yang 'ter-perbuat'. Hemh. How great Your love to me, Allah. Thank U.

Rabu, 30 Januari 2013

DI BALIK DOA YANG TIDAK TERKABUL



Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.

Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz. 

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta. 

Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.

Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.

Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya. Semoga kisah ini menjadi dapat pelajaran bagi kita semua... Aamiin



-kopas dr Kata-kata Hikmah-