Sabtu, 23 Juli 2011

Koas Tengah-Tengah

Am I forgetable?

Saat stase BTKV

Siang itu, 5 orang (2 koas laki dan 3 peremp) menghadap staf untuk diskusi, tanya jawab dan bisa dibilang sekaligus ujian. Ini adalah kali ke-3 kelompok koas tersebut menghadap. Sebut saja dia koas X, yang selalu duduk tepat di depan beliau. Koas X yang saya akui nyalinya besar sekali karena ia berani2nya duduk tepat di bangku depan staf padahal otaknya pas2an dan tidak pandai bermain lidah. Sekali tidak punya pengetahuan dan dasar, ato penalaran logisnya dah mentok, ya sudah, koas X akan mengalami blocking. Namun tak tahu kenapa, ia malah sering mengalami beberapa keberuntungan karena kelemahannya tersebut. Kelemahan untuk "tidak mampu menjawab ngawur". Karena ada beberapa staf yang ternyata lebih menyukai koas dodol yang diem daripada koas yg pandai ngomong saat pengetahuannya sudah tak mampu menyentuh ambang jawaban yang diinginkan staf. Tentu saja ada ketidakberuntungan yang sempat ia alami karena kelemahannya. Yang ketidak beruntungan itu (mungkin) membuatnya mencoret salah satu "pendidikan masa depan" dari list di kepalanya.
staf : "5 orang? loh, bukannya kemarin 4 orang?kamu siapa?kok kemarin gak ada?"*sambil menunjuk koas X*
Koas X : "ada dok. Saya kemarin yang duduk tepat di depan dokter." *koas lain membantu meyakinkan staf*
Staf : "kamu selundupan ya?"
Koas X : " enggak dok. saya yg kemaren duduk di sini ini. paling deket sama dokter."

hrrrrrh, perasaan kemarin koas X lumayan, bisa njawab pertanyaan2 beliau, meskipun ada beberapa yg gak bisa, tapi kan gak sampai disuruh keluar sama kayak 2 koas lain.


Saat stase digestive

Di poli tiba2 ada sidak dari seorang staf. Di ruangan berukuran kurang dari 3 x4 itu, hanya ada seorang rsiden dan si koas X.
Staf : "ada konsulan gak?"
Rsiden : "untuk sementara ini gak ada dok."
Staf :"hey koas. Stase apa?"
Koas : "koas digest dok"    (yaiyalah jelas koas digest, orang ruangannya ruang digest)
Staf :"hah digest? kok tadi pagi saya gak liat kamu?"
Koas : "ya ampun dok. Saya duduk yang paling pojok. Yang njawab DUKE C1 tadi."
Staf : "owh pojok. makanya gak kelietan."

hufh. Risiko jadi koas tengah-tengah kayak koas X (a.k.a aku) , forgetable. hahahah. Jadi kalo bolos gitu, mungkin kagak ketawan kali yah. Makanya, jadi orang tuh kalo pinter, pinter sekalian, kalo dodol ya dodol sekalian. he, bcanda.

Kemarin malam saya membuat 1 pernyataan pada seorang Kuncilo.
"Terbang di bawah radar itu memiliki 2 makna. Makna yg pertama, Burung itu memang hanya bisa terbang di bawah radar. Yang kedua, burung itu sewaktu2 bisa menukik ke atas di waktu dan tempat yang tepat."

Sekarang tinggal saya memilih menjadi burung yang pertama atau yang kedua. Yang namanya "Pilihan" pasti selalu menuntut upaya dan doa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar