Jumat, 19 Agustus 2011

Nikmatullah

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” 

Petang ini saya tertegun oleh sesuatu yang tak tahu harus saya sebut itu "peringatan" ataukah "kabar gembira". Selepas solat maghrib, HP saya bergetar, ada sebuah SMS masuk. SMS tersebut berasal dari seorang calon pembeli tiket simposium saya. Ia mengatakan bahwa ia sudah mentransferkan sejumlah uang ke rekening saya untuk mendaftarkan diri di simposium saya. Lebih mengejutkan lagi, ia juga mendaftarkan 3 kawannya yang lain dalam simposium saya. Hari kemarin saja saya tidak mengharap lebih kepada para pembeli tiket saya. Kalau konfirm beli ya syukur, kalo gak jadi beli ya sudah. Belum genap 2 menit setelah sms tersebut masuk, HP saya bergetar lagi. Sebuah SMS masuk berasal dari calon pembeli tiket yang lain. Pengirim SMS kedua ini juga mengabarkan bahwa ia sudah transfer uangnya ke saya. Memang di permukaannya, ini merupakan berita gembira bahkan sangat gembira. Namun...mengapa saya berpikir ini sebuah peringatan ataukah memang kabar gembira? Di telusuri lebih lanjut, sms saya terima usai saya solat maghrib. Tadi saya menunda-nunda  solat maghrib dengan menyantap dulu nasi trancam yang saya beli. Astaghfirullah. Mengapa Allah masih memberikan nikmat yang begitu besar sementara saya jelas-jelas menyepelekan perintahNya? saya manusia minimal jengkel jika ada orang yang menyepelekan dan tidak menghiraukan apa yang telah saya katakan. Subhanallah. Tidak ada lagi yang bisa saya katakan untuk ini. Mau menangis,  mata hamba tak dapat menangis ya Allah. Hanya hati terdalam yang serasa teriris saat kau memberikan nikmat ini. Salah satu beban masalah hamba Engkau hilangkan dalam waktu beberapa menit saja. Engkau Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar