Minggu, 21 Agustus 2011


Dari awal perjalanan sbg koas, kau menunda kemasukan saya dalam siklus. Yes, I’m okay, saya ikut antrian. Sadar diri saya bukan anak siapa2 disini.
Saat yang lain mendesak pintu anda untuk dapat tidak memperoleh  libur di awal perjalanan koas, anda meliburkan saya. Saya tidak tahu apakah saya dijadikan tumbalnya saat itu. Dan saya enggan beribet untuk memposisikan diri sebagai “sacrificied man”. Karena pengetahuan saya mengenai anda adalah minimal, sehingga kepala saya berkata,”ok, gapapa”
Saat yang lain mendebat anda demi bisa masuk stase sesuai siklus, anda melemparkan saya sehingga siklus saya berawal kacau, dan selalu saya di urutan akhir dan atau terakhir. Karena saat si kepala berkata untuk menenangkan dada,”ah gpp. Toh cepat lambat saya juga akan melewati stase2  itu.” Dan sekali lagi, kuasa saya apa disini, dalam badan saya tidak mengalir darah staf. “ok, ayo belajar di stase baru ini”
Saat anda akan menambahkan lagi jatah libur saya yang sudah di luar batas, saya berkata”ok, tapi tolong diliat lagi, kalo2 ada stase yg bisa saya masuki.” Dan saat itu ada keponakan staf yang terdaftar lagi pada stase yang telah lampau dilewatinya, dan untuk pertama kali saya meminta kepada anda untuk dapat memasuki peluang itu. Saya akhirnya sedikit bisa mencampuri apa yang biasanya tidak dapat campuri. Meskipun pada akhirnya saya harus dikirim ke perifer yang dalam perjalanannya membutuhkan pertaruhan nyawa tiap hari di jalanan. Fyi,  jalanan itu pernah menewaskan  seorang adik angkatan saya yang beberapa bulan kemudian akan wisuda. Namun semua itu tak terhiraukan demi tidak memperoleh bonus libur. “Yes I’m fine.”
Saat saya mendatangi anda untuk meminta nilai saya sendiri, anda bersikap seolah2 saya sedang mengemis harta yang anda punyai. Anda menyuruh saya balik ke bagian stase untuk menanyakan nilai saya, karena nilai saya belum masuk kantor anda. Kemudian saya meluncur ke bagian, dan ternyata nilai saya sudah masuk kantor anda. Kemudian saya balik lagi kepada anda, dan anda berkata nilai saya belum ada dan meminta saya ke bagian lagi. Kemudian karena masih ada sedikit perasaan manusiawi, orang dari bagian mengonfirmasi kepada anda via telpon. Dan dalam percakapan itu anda berkata bahwa nilai saya sudah masuk ke kantor anda dari kemarin, namun belum sempat anda masukkan ke komputer. Anda pikir saat orang bagian telpon, saya tak ada disana? Saya mengamati percakapan anda sampai titik terakhir! So, apa gunanya anda menimpangkan saya kesanakesini jika anda tahu nilai saya ada di anda? Ok, fine, mungkin ini ujian akhirat untuk saya.
Dan mungkin masih banyak lagi yang tak tersebutkan satu persatu hal yang telah anda lakukan kepada saya.
Dan dalam perjalanan terakhir ini, saya terjebak di antara 2 jurang curam. Satu jurang adalah saya crash farmasi, satu jurang lainnya adalah 1 stase terakhir yang belum saya masuki, THT. Farmasi membutuhkan kuota, THT apalagi. Untuk dapat masuk tht, saya harus sudah melunasi utang di farmasi. Untuk memasuki farmasi, saya diharuskan menunggu 2 minggu lamanya. Sehingga saya (sangat) terpaksa (sekali) akhirnya libur juga. Namun 2 minggu yang lalu saya masih bisa terbang kesana kemari, tak ada beban sama sekali, karena dalam dada saya tertanam kuat harapan untuk dapat memasuki tht di akhir bulan ini. Saya berpositif thinking luar biasa. Namun, saat hari ini saya mendatangi kantor anda untuk melihat ‘para’ yang akan dapat memasuki siklus paling terakhir tht sebelum datangnya ‘ujian masa depan’ , saya menatap nama saya ada di nomor 3 dari terakhir. Banyak tanda tanya dan segalanya berkecamuk dalam diri saya, tak seperti biasanya. Sebuah pertanyaan berisi,”anda diciptakan untuk apa? Untuk membuat hidup lebih teratur ataukah untuk menghancurkan harapan/masa depan bocah?” pertanyaan lain menyusul,”apa salah saya kepada anda? Apakah saya pernah menerobos pintu anda seperti yang lain? Apakah saya pernah mengeluh tentang semua yg anda putuskan kepada hidup saya sebelum2 ini? Enggak kan?” pertanyaan lain mendesak,”kenapa yang lain yang berstatus masih sama seperti saya bisa masuk stase dari minggu kemarin? Sedangkan saya tidak? Kenapa anda selalu memberikan hal2 yang abnormal dalam perjalanan saya?”
Dan saat ini saya mulai sedikit mempercayai bahwa domba dapat berubah menjadi harimau saat ia dalam kondisi yang teramat terpojok. Vonis saya adalah akhir bulan depan. Yang lain memiliki 2-3 utang, namun anda memasukkan mereka di nomor atas saya. Sedang saya yang hanya memiliki 1 hutang dan itupun karena saudara anda yang memaksa saya untuk bisa masuk (hanya) baru di minggu ini. Kita lihat besok seberapa kuat domba dapat mencengkram daging anda. Dan maaf kawan, jika saya nanti terpaksa gantian merobek baju anda karena anda terlalu nyaman dalam baju tebal tersebut.
Bolehkah saya menangis saat ini? Namun murah sekali air mata saya, karena tak mengubah apa-apa dan anda tetap yang berkuasa.
Fyi, sayamarahnamunsayataktauharusmarahpadasiapakarenaandatakbernyawa.
Anda adalah B.I.R.O.K.R.A.S.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar